Timika, fajarpapua.com – Plt. Bupati Mimika Johannes Rettob menyampaikan apresiasi atas pencapaian Dinas Peternakan Kabupaten Mimika mewujudkan Mimika swasembada telur sejak tahun 2016, dengan jumlah produksi 13,4 ton.
Demikian disampaikan Bupati JR dalam sambutan yang dibacakan staf ahli bidang ekonomi, Edi Santoso, pada acara Sarapan Telur in Cafe yang digelar Dinas Peternakan di Ballroom Horison Diana, Senin (7/11).
Dikemukakan, dengan perubahan kebijakan PT. Freeport melalui PT. Pangansari utama meningkatkan daya saing dengan tujuan antara lain peternak memiliki telur yang berkualitas dan berdaya saing.
“Sehingga telur yang sudah bersertifikasi NKV dapat diserap oleh Pangan Sari untuk mensupport kebutuhan karyawan PTFI. Berkaitan dengan itu diharapkan kita dapat mempertahankan Papua bebas penyakit Avian Influensa (AVI),” ujarnya.
Dikemukakan, penandatanganan MoU antara pemerintah kabupaten Mimika dan PT.Pangan Sari Utama merupakan langkah maju dalam upaya pemasaran telur lokal.
“Mewakili Pemerintah Daerah kabupaten Mimika saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang dibangun, semoga dengan kerjasama ini dapat memberi kontribusi yang besar bagi ekonomi kerakyatan di Kabupaten Mimika dalam upaya Indonesia pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” tuturnya.
Kesempatan itu, tiga peternak ayam petelur di Kabupaten Mimika mendapat sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Ketiganya mendapatkan sertifikat tersebut setelah diaudit oleh auditor NKV Propinsi Papua. Acara penyerahan sertifikat NKV dilaksanakan di Hotel Horison Diana, Senin (7/11/2022).
Kepala Dinas Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Mimika, drh Sabelina Fitriani dalam sambutannya pada acara sosialisasi aksi perubahan “Sarapan Telur in Cafe” mengatakan proses untuk mendapatkan sertifikat tersebut bukanlah hal yang muda.
Ada 12 peternak kapasitas 2000 ekor ayam mengikuti proses auditor yang dilakukan. Dari 12 tersebut hanya tiga peternak yang berhasil mendapat sertifikat tersebut.
“Dari 12 peternak akhirnya tiga bisa kita dapatkan sertifikasi, dan ini luar biasa, target saya dua tetapi ternyata kita bisa dapat tiga walaupun itu tidak mudah,” kata Sabelina.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh para peternak untuk mendapatkan sertifikat diantaranya dari sisi bio security-nya, dari sisi pemeriksaan laboratorium terhadap telur telur itu, apakah pengawasan penggunaan vitamin dan antibiotik apakah terkontrol atau tidak.
Sabelina mengatakan secara keseluruhan jumlah peternak ayam petelur di Kabupaten Mimika berjumlah 52 peternak, namun kapasitas 2000 keatas hanya 12 peternak.
Untuk produksi telur Kabupaten Mimika sendiri sudah mencapai surplus. Bahkan produksi telur di Kabupaten Mimika sendiri mampu melayani beberapa kabupaten yang lain seperti Kabupaten Asmat, Yahukimo dan Wamena.
Dikatakan, harga telur di Mimika ditengah kenaikan harga pakan masih terbilang murah jika dibanding Kota Jayapura.
“Jadi harga telur disini jauh lebih murah dari Jayapura. Saya apresiasi kepada peternak kita luar biasa mampu menekan harga,” kata Sabelina.
Dia juga memberikan apresiasi kepada PT Pangan Sari yang terus bekerja sama untuk mengambil telur telur lokal dari peternak yang sudah tersertifikasi.
Hal ini tentunya sangat menguntungkan peternak lokal dimana semua produk bisa terserap oleh PT Pangan Sari.
“Saya menyampaikan terimakasih banyak kepada PT Pangan Sari dimana kita sudah melakukan penandatanganan MoU untuk mengambil telur lokal dari peternak yang sudah tersertifikasi,” katanya.
Ikuti sambutan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob pada edisi selanjutnya, Selasa (8/11). (tim)