Timika, fajarpapua.com – Ratusan masyarakat menghadiri peresmian Kantor Sekretariat Lembaga Masyarakat Adat (LMA) tiga Kampung yang ada di area tambang PTFI yaitu Tsinga, Waabanti dan Aroanop (Tsingwarop).
Peresmian yang dihadiri oleh Plt. Bupati Mimika Johannes Rettob di Jalan C Heatubun, Sabtu (3/12) dirangkai dengan ibadah pemberkatan kantor dan upacara adat bakar batu.
Hadir dalam peresmian tersebut Manajemen PTFI yang diwakili Arnold Kayame, Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra, Perwakilan Kodim 1710 Mimika dan tamu undangan dari sejumlah paguyuban.
Plt. Bupati Mimika Johannea Rettob dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengucapkan selamat atas perjuangan warga sehingga terbentuk lembaga masyarakat adat khususnya 3 kampung yaitu Tsinga, Waabanti dan Aroanop.
“Ini merupakan niat yang baik dari masyarakat dengan melakukan perjuangan, sekarang kita sudah resmikan dan lembaga ini bisa memberikan berkah bagi masyarakat. Lembaga adat itu merupakan suatu tempat menampung aspirasi masyarakat, jadi kita semua yang ada selain itu juga lembaga ini menjadi tempat dimana bisa memberikan saran pendapat aspirasi masyarakat,” tuturnya
Plt. Bupati Mimika berpesan dengan adanya LMA Tsingwarop, pihaknya berharap masyarakat jangan sampai terpecah belah.
“Jangan sampai orang berfikir dengan adanya LMA ini memecah belah orang Amungme. Orang Amungme harus tetap bersatu, kita harus pastikan itu tidak akan terjadi. Mudah-mudahan orang Amungme tidak mudah dipecah belah. Tidak ada lagi dualisme dualisme dan lain-lain itu tidak boleh. Mudah-mudahan LMA Tsingwarop ini menjadi dasar sebagai pintu masuk semua orang Amungme bisa berkumpul menjadi satu,” tegasnya.
Menurut Plt. Bupati Mimika salah satu tugas pokok lembaga adat harus menampung aspirasi dan harus dapat dukungan dari seluruh masyarakat.
Diharapkan dengan adanya kantor tesebut dijadikan tempat pertemuan masyarakat tiga kampung dan bisa berkomunikasi dengan wilayah-wilayah adat yang lain.
“Kita tidak boleh membentuk lembaga hanya karena egoisme kita dan kepentingan-kepentingan pribadi. Hari ini mari kita bersama satukan pikiran kita. Supaya kita menjadi tuan diatas tanah kita sendiri,” ungkapnya.
Sementara mewakili Manajemen PTFI Arnold Kayame mengatakan, pihaknya berharap agar bakat yang sudah diberikan baik oleh pemerintah maupun oleh perusahaan bisa dikelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat.
Sampai saat ini lanjutnya masih banyak PR yang harus dilakukan terutama untuk membawa kesejahteraan warga Amungme.
Freeport tegasnya, selama ini selalu melihat masyarakat Amungme terutama di tiga desa yang ada di areal tambang sebagai mitra utama
“Sehingga kehadiran kami disini untuk menghargai kepada masyarakat yaitu mendengarkan dan memberikan apresiasi untuk melihat secara bersama-sama apa yang harus diberikan. Kami juga mengharapkan LMA Tsingwarop ini merupakan rumah besar dari Lemasa, sehingga mari kita sama-sama masuk dalam tongoi itu untuk berpikir untuk masyarakat,” tuturnya.
Memurutnya wilayah-wilayah yang terdampak dari aktivitas Freeport merupakan tanggung jawab perusahaan.
“Kalau menyangkut wilayah-wilayah yang terdampak mari kita bicarakan dan kita diskusikan hal-hal yang perlu kita selesaikan bersama baik melalui LMA Tsingwarop maupun Lemasa. Freeport juga memiliki MoUudengan lembaga adat sehingga kita harus bermitra bersama dengan baik, kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri, kita harus berjalan bersama-sama untuk melihat sesuatu hal yang penting demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Arnold mengungkapkan, bermitra itu menjadi sesuatu yang sangat penting maka harus dihilangkan ego pribadi maupun kepentingan pribadi.
“Supaya kita tahu daerah-daerah yang terdampak, kami terbuka untuk diskusi bersama tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat. Supaya kita bisa menjalin hubungan yang baik, tentunya kita jangan buat sesuatu secara sembunyi-sembunyi,” ungkapnya.
Selanjutnya Ketua LMA Tsingwarop Yulius Janampa dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Plt. Bupati Mimika yang sudah membantu dan mendorong sehingga LMA Tsingwarop sudah terdaftar di Kesbangpol Kabupaten Mimika.
“Terima kasih pak Plt. Bupati, kami juga mendapatkan bantuan dari Kesbangpol untuk mundukung pelayanan dan program yang kami lakukan beberapa bulan kedepan,” tuturnya.
Yulius mengungkapkan pihaknya meminta bantuan kepada Plt. Bupati Mimika terkait perjuangan dari FPHS yang hingga saat ini belum ada kejelasan.
“Masyarakat berharap Pak Plt. Bupati bisa membantu perjuangan masyarakat melalui FPHS yang hingga saat ini belum masyarakat nikmati,”ungkapnya.(ron)