Manokwari, fajarpapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi gabungan dua kota indeks harga konsumen di Provinsi Papua Barat pada Januari 2023 sebesar 3,85 persen (year on year) lebih rendah dari Desember 2022 yaitu 3,87 persen yoy.
Dua kota IHK yang dimaksud yakni Kota Sorong dengan inflasi 3,23 persen yoy dan Manokwari 6,08 persen yoy.
“Papua Barat masuk dalam 26 provinsi yang inflasinya lebih rendah dari nasional, dan inflasi Kota Sorong paling rendah dari seluruh kota IHK,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Barat Lasmini dalam konferensi pers di Manokwari, Rabu.
Ia menjelaskan inflasi terjadi karena ada kenaikan indeks harga dari sejumlah kelompok pengeluaran terutama kelompok transportasi sebesar 20,77 persen yoy dengan andil 2,32 persen.
Inflasi juga turut disumbang oleh kelompok perawatan pribadi, penyediaan makanan dan minuman, perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan lainnya. Ada lima komoditas memberikan andil inflasi terbesar di Kota Sorong yaitu angkutan udara, bensin, angkutan dalam kota, bawang merah dan tomat.
Sedangkan di Manokwari meliputi angkutan udara, bensin, ikan cakalang, ikan ekor kuning dan kapur sirih. “Andil inflasi dari angkutan udara di Kota Sorong 1,12 persen yoy dan Manokwari 0,87 persen yoy. Ini karena kenaikan harga avtur berdampak terhadap harga tiket pesawat,” ujar Lasmini.
Secara bulanan (month to month), kata dia, inflasi Papua Barat pada Januari 2023 sebesar 0,75 persen mtm meningkat dari periode Desember 2022 yakni 0,42 persen mtm.
Adapun kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi inflasi bulanan antara lain kelompok makanan dan minuman sebanyak 2,71 persen mtm, rekreasi dan olahraga 1,85 persen mtm, perlengkapan 1,05 persen mtm dan kelompok lainnya.
Komoditas penyumbang inflasi untuk Kota Sorong adalah ikan kembung, tomat, ikan oci, minyak goreng dan daging ayam ras.
Sedangkan di Manokwari meliputi ikan cakalang, ikan ekor kuning, kapur sirih, ikan mumar dan ikan oci.
“Manokwari inflasi bulannya 0,03 persen mtm dan Kota Sorong 0,96 persen mtm,” jelas Lasmini.(ant)
