BERITA UTAMAPAPUA

Mantan Kapolres Mimika Jadi Pembicara Dipertemuan Gubernur Dunia Forum GCF Task Force di Meksiko

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Mantan Kapolres Mimika Jadi Pembicara Dipertemuan Gubernur Dunia Forum GCF Task Force di Meksiko

Share this article
d19bb2ac faf9 40d5 9071 29a09ca246fd
Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw,ketika menghadiri pertemuan puncak GCF-TF di Merida, Yucatan, Mexico.Foto: Humas Pemprov Papua Barat.

Timika, fajarpapua.com- Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw yang juga mantan Kapolres Mimika menjadi salahsatu pembicara dalam pertemuan puncak pada Governor’s Climate and Forest Task Force (GCF-TF) atau Satuan Tugas Gubernur untuk Iklim dan Hutan di Merida, Yucatan, Mexico, Rabu (8/2) lalu.

Dihadapan ratusan delegasi tingkat dunia ini Waterpauw menjelaskan bahwa Provinsi Papua Barat merupakan salah-satu provinsi dari Indonesia, yang ke 34 dengan luas wilayah ± 102.955,15 km2 dan memiliki kawasan hutan seluas 9.951.113,85 ha dengan jumlah penduduk ± 577.046 jiwa.

ads

Secara administrasi, ujar Waterpauw, tutupan hutan Provinsi Papua Barat telah mengalami perubahan menjadi 5.557.560,61 ha, karena adanya pemekaran provinsi baru dari Provinsi Papua Barat, yaitu provinsi Papua Barat Daya dengan tutupan hutannya seluas 3.578.328,71 ha.

Masyarakat hukum adat di Provinsi Papua Barat terdiri dari dua wilayah adat yaitu Bomberay dan Doberay dengan jumlah tujuh (7) suku dan sub suku di Bomberay dan dengan jumlah 3 suku dan sub suku di Doberay.

Selain itu, ujar Waterpauw, Provinsi Papua Barat memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi terutama tumbuhan berpembuluh (Tanah Papua dan Papua New Guinea (PNG) merupakan keanekaragaman tertinggi di dunia), juga mempunyai bahan tambang mineral dan migas.

Diketahui, Provinsi Papua Barat sendiri masuk sebagai anggota GCF-TF pada Tahun 2013 di San Christobal Provinsi Chiapas di Meksiko, terkait dengan implementasi Rencana Aksi Manaus (Manaus Action Plan – MAP) yang tidak lain adalah sama dengan yang telah dilakukan melalui inisiatif pembangunan berkelanjutan di Provinsi Papua Barat berdasarkan Deklarasi Manokwari tahun 2018, yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Nomor 10 Tahun 2019, yang berorientasi pada peningkatan kapasitas dan kesejahteraan orang dan komunitas (masyarakat hukum adat) Orang Asli Papua.

GCF Task Force adalah kolaborasi global para Gubernur dari 38 Provinsi atau negara bagian yang peduli terhadap permasalahan iklim dan konservasi hutan tropis dunia.

Di Indonesia ada 7 Provinsi yang menjadi anggota dari Satuan Tugas GCF, yaitu Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Barat dan Papua, dimana Aceh dan Papua adalah anggota pendiri GCF-TF.
Gugus Tugas GCF-TF memiliki komitmen yang ambisius untuk melindungi hutan alam tropis, sebagaimana digariskan dalam Deklarasi Rio Branco pada tahun 2014.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *