Timika, fajarpapua.com – Ribuan massa yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Keadilan (FMPK) menggelar aksi demo tolak kriminalisasi Plt Bupati Mimika Johannes Rettob.
Massa yang membawa peti mati sebagai simbol matinya keadilan berhasil mengepung Kantor Kejaksaan Negeri Mimika Jalan Agimuga Mile 32, pada Selasa (7/3) sekitar pukul 11.35 WIT.
Massa yang terdiri dari berbagai macam suku yang ada di Timika tersebut sebelumnya berkumpul di Gedung Eme Neme Yauware dan selanjutnya menuju Kantor Kejaksaan Negeri Mimika.
Koordinator Aksi Rafael Taorekeyau dalam orasinya meminta agar Kejaksaan Tinggi Papua segera menghentikan kriminalisasi terhadap Plt Bupati Mimika.
Dia juga meminta agar Kejaksaan Negeri Mimika mampu menghadirkan Kajari Mimika dihadapan massa untuk menjawab tuntutan mereka.
“Kepada Kejaksaan segera menghadirkan pimpinannya, bebaskan JR, bebaskan Plt Bupati Mimika,” ujarnya.
Selanjutnya Elfinus Omaleng dalam orasinya mengatakan Kejaksaan Negeri Mimika harusnya bekerja dengan jujur sebagai penegak hukum.
“Ini pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Mimika, penegak hukum seharusnya bekerja jujur di tanah ini, stop mencuri uang rakyat. Hari ini Mimika akan jadi saksi, JR tidak mungkin mencuri uang sebanyak itu,” katanya.
“Beberapa tahun lalu JR sudah diperiksa oleh KPK, tapi tidak terbukti, namun Kejati ngotot, ada apa? Dimana-mana menuduh JR, orang benar selalu dicari-cari kesalahannya,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan kepada Presiden RI agar segera menolong dengan membebaskan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob.
“Kepada Presiden RI kami sampaikan pesan bahwa tolong kami bahwa Kejaksaan Negeri Mimika telah menipu kami, kami ditipu kami diincar,” paparnya.
Selain itu Kerukunan Keluarga Besar Jayawijaya (KKBJ) dalam kesempatan itu menyampaikan sejumlah aspirasi diantaranya:
- Kejaksaan Tinggi Papua segera mengeluarkan SP3.
- Kajati stop kriminalisasi Plt Bupati Mimika.
- Apabila tuntutan kami tidak diindahkan maka massa akan melumpuhkan kota Timika dan menutup akses Bandara dan Pelabuhan Pomako.
Bahkan saat orasi berlangsung, massa juga terus bertambah turut hadir dalam aksi damai itu. (feb)