BERITA UTAMAPAPUA

Aksi Teror di Papua Menyasar Warga Sipil, Boy Rafli : Penegakan Hukum Harus Seimbang Tidak Diskriminatif

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Aksi Teror di Papua Menyasar Warga Sipil, Boy Rafli : Penegakan Hukum Harus Seimbang Tidak Diskriminatif

Share this article
komjen pol boy rafli amar calon kapolri
Kepala BNPT RI Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H.

Timika, fajarpapua.com – Sejumlah aksi teror yang dilakukan kelompok KKB di Papua akhir-akhir ini telah meresahkan masyarakat karena tidak hanya menyasar aparat keamanan baik TNI dan Polri, tetapi juga warga sipil sehingga cenderung menganggu stabilitas keamanan dalam negeri.

Kepala BNPT RI Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. menyampaikan hal yang perlu digarisbawahi dalam menyelesaikan kekerasan di Papua tidak semata fokus pada penegakan hukum tetapi juga upaya pencegahan dengan pendekatan-pendekatan humanis.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

“Kita ingin hukum terorisme ini tidak hanya berfikir tentang penindakan, bukan dengan senjata terus, tapi juga pendekatan-pendekatan lunak karena yang diubah cara berpikir, penegakan hukum dan pencegahan harus dilakukan secara imbang,” kata Boy Rafli dalam rapat koordinasi kesiapan aparat penegak hukum di Jayapura Papua pada hari Selasa (21/3).

Pria yang baru saja dinobatkan sebagai Tokoh Sosialisasi Persatuan dan Toleransi Indonesia 2023 ini menegaskan jika penegakan hukum dan pencegahan harus dilakukan secara imbang dan tidak diskriminatif.

Boy menambahkan dalam penerapan UU Anti Terorisme nomor 5 tahun 2018 tersebut, pencegahan dilakukan melalui kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi. BNPT RI sendiri melakukan upaya pencegahan tersebut dengan pendekatan lunak bersama pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi, serta media.

Kesiapsiagaan nasional dan kontra radikalisasi di Papua dilakukan melalui pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Duta Damai dan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI atau Warung NKRI.

Boy Rafli juga berharap kedepannya deradikalisasi dapat dilakukan bagi entitas yang melakukan kekerasan di Papua.

“Kami berharap program deradikalisasi bisa dijalankan di Papua,” tambahnya.

Pelaksanaan koordinasi dengan aparat penegak hukum di Papua ini diharapkan dapat mengoptimalkan hubungan aparat tingkat pusat dengan daerah dalam penguatan criminal justice system yang berkontribusi menyelesaikan permasalahan di wilayah rawan konflik.

Sebelumnya, BNPT RI juga telah meresmikan Warung NKRI ke-24 di Lumbung Kopi Papua The Hele’yo Sentani, Papua (20/3), warung ini akan menyelenggarakan dialog-dialog kebangsaan untuk me-refresh kembali nilai luhur yang menjadi fondasi dasar bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945. Harapannya Warung NKRI dapat mendorong kesatuan dan persatuan di tanah Papua.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *