BERITA UTAMAMIMIKA

Usai Jalani Persidangan di PN Jayapura, Plt Bupati Mimika Kunjungi ODGJ Asal Mimika di RSJ Abepura

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Usai Jalani Persidangan di PN Jayapura, Plt Bupati Mimika Kunjungi ODGJ Asal Mimika di RSJ Abepura

Share this article
IMG 20230406 WA0092
Dengan penuh rasa kasih sayang, Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob memegang pundak seorang ODGJ asal Mimika yang dirawat di RSJ Abepura.

Timika, fajarpapua.com – Usai mengikuti persidangan Tipikor di PN Jayapura, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob menyempatkan diri mengunjungi pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Mimika di Rumah Sakit Jiwa Abepura, Kamis (6/4/2022).

Kedatangan Plt Bupati JR siang tadi didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Sosial Edy Santoso, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Mia Retrob, Kadis Perhubungan Mimika Nella Manggara, Kasie Disabilitas Fisik dan Mental pada Dinsos, Anna Lesomar, Kasie Tuna Sosial Merlin Temorubun dan sejumlah staf Dinas Sosial Mimika, disambut Direktur dan wakil direktur RSJ Abepura.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Di RSJ Abepura ini ada 4 ODGJ asal Mimika yang sedang menjalani perawatan. Mereka adalah 3 wanita dan 1 pria yakni F, MM, KW dan M. Keempatnya didatangkan oleh Dinas Sosial Mimika sejak Sabtu pekan lalu.

Selama di RSJ Abepura, keempatnya akan mejalani perawatan berupa terapi sosial, terapi psikis dan pengobatan secara rutin.

Kepada media, Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob mengatakan berdasarkan data dari Dinas Sosial ada 71 ODGJ, sementara data Dinas Kesehatan ada sekitar 200-an ODGJ di Mimika.

“Di Timika sudah cukup banyak dan kita seperti sudah lampu kuning, sehingga kita harus serius melihat persoalan ini. Saya berkunjung untuk melihat kondisi dan keadaan mereka, ketika kita pulang, kita sudah tahu dan punya gambaran apa saja yang harus dilakukan ke depan termasuk anggarannya,” ungkapnya.

Bupati JR menjelaskan, keempat ODGJ bisa dirawat di RSJ Abepura karena adanya Perjanjian Kerjasama antara Pemda Mimika melalui Dinas Sosial bersama RSJ Abepura.

Sebelum keempatnya didatangkan, mereka terlebih dahulu ditempatkan di rumah singgah Dinas Sosial di kilometer 7 Timika.

“Saya beri apresiasi kepada Dinas Sosial dan juga pihak RSJ Abepura atas kerjasama ini. Kita berharap dengan perawatan dan pengobatan yang diberikan, mereka bisa sembuh dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga mereka di Timika,” harapnya.

Mengingat banyaknya ODGJ di Mimika, kerjasama ini akan terus dilakukan Pemda Mimika bersama RSJ Abepura. Selain melalui Dinas Sosial, PKS juga akan dilakukan bersama Dinas Kesehatan.

“Terkait ODGJ ini, Mimika sudah termasuk rawan sehingga kita harus beri perhatian serius. Tahun ini cukup banyak biaya yang kita sudah siapkan baik melalui Dinsos maupun Dinkes. Target kita adalah mereka bisa sembuh,” ungkapnya.

Direktur RSJ Abepura, dokter Emma Come mengatakan Pemda Mimika merupakan salah satu kabupaten di Papua yang peduli dengan keberadaan ODGJ di wilayahnya.

“Mimika cukup care dengan persoalan ini dan kami sangat mengapresiasi kunjungan bapak Plt Bupati Mimika melihat warganya disini. Kepedulian seperti inilah yang harus kita tunjukan kepada mereka,” ungkapnya.

Kepada Plt Bupati Mimika, Direktur RSJ Abepura berpesan bahwa selain pengurusan BPJS para pasien, Pemda Mimika juga diminta untuk menyiapkan biaya rujukan.

“Kita sudah lakukan penguatan disini yang didukung oleh perawat dan dokter. Sesuai SOP, disini mereka akan dirawat selama 30 hari. Setelah 30 hari, mereka akan dikembalikan namun tergantung rekomendasi dokter. Kalaupun belum sembuh total, mereka butuh dukungan dari kita semua, terutama keluarga dekat,” ungkapnya.

Direktur RSJ Abepura mengatakan daya tampung RSJ adalah 80 orang namun yang ada saat ini berjumlah 35-40 ODGJ. Ia juga mengatakan, bukan hanya Mimika namun di Jayapura jumlah ODGJ juga termasuk tinggi.

“Saat ini sudah ada 15 kabupaten kota yang jalin kerjasama dengan kami termasuk dari Papua Barat. Kita berharap, ke depan di Papua ada balai sehingga ada pengobatan lanjutan dan mereka bisa ditampung selama 3 bulan,” harapnya.

“Kalau Mimika siap, kita akan kirim tenaga (SDM) ke sana, karena disini terbentur masalah lahan. Apalagi saat ini banyak anak muda yang sudah terpapar miras dan ganja. Dengan adanya balai, mereka juga akan ditangani secara profesional,” ungkapnya. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *