Semarang, fajarpapua.com– Satreskrim Polrestabes Semarang akhirnya mengamankan teman pria yang menjemput ABK (16), putri Pj. Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo yang ditemukan tewas pada Kamis lalu.
Pria berinisial AN (22) yang sempat dicari polisi ini juga diketahui mengantar siswi kelas II SMA Negeri 2 di Kota Semarang dalam keadaan kejang-kejang ke rumah sakit diduga usai dicekoki minuman keras (miras).
Selain mengamankan AN, polisi juga mengamankan serta memeriksa dua orang lainnya yang diduga terkait tewasnya ABK.
Berdasarkan penyelidikan awal, diketahui AN yang menjemput korban dari rumahnya di Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pada Kamis (18/5).
“Yang mengajak dan mengantarkan ke rumah sakit kita periksa,” ungkap Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan di Mapolrestabes Semarang, Jumat (19/5) sore.
Proses autopsi juga dilakukan setelah ibu kandung korban melaporkan resmi ke Mapolrestabes Semarang.
Saat melapor, beberapa keluarga korban juga terlihat mendampingi termasuk para pejabat kejaksaan setempat.
Diketahui Nikolaus Kondomo juga sempat menjadi pejabat di Kejaksaan Agung, Kepala Kejaksaan Tinggi Papua dan beberapa pos jabatan penting di Kejaksaan.
“Korban berumur 16 tahun, masih pelajar. Ibunya melakukan pelaporan polisi,” lanjutnya.
Korban diketahui pada Kamis tersebut sekitar pukul 10.00 WIB dijemput teman prianya yang usianya lebih tua dari korban dan dibawa ke rumah kost Venus Jalan Pawiyatan Luhur, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Di sana, korban dicekoki miras. Sekitar pukul 15.00 WIB, korban mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke IGD. RS. Elisabeth Semarang.
Selanjutnya pukul 16.15 WIB korban dinyatakan meninggal dunia. Teman korban setelah mengantar langsung meninggalkan rumah sakit.
Alami Kekerasan Seksual
Polisi hingga kini masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya putri Pj Gubernur Papua Pegunungan.
Perkembangan terkini, korban ABK (16) diduga mati lemas dan juga sempat mengalami kekerasan seksual sebelum ditemukan tewas.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan pemeriksaan forensik masih berlanjut. Masih ada beberapa hal yang perlu didalami.
“Pemeriksaan forensik sudah dilaksanakan cuman masih butuh pemeriksaan lanjutan terkait pemeriksaan mikrobiologi, patologi dan toksikologi. Jadi tiga item itu kami masih menunggu waktu dari tim kedokteran untuk memberikan kesimpulan kesimpulan,” kata Irwan di kamar jenazah RSUP dr. Kariadi Semarang.
Ditanya soal indikasi adanya racun dalam tubuh korban, Irwan menjelaskan itu yang sedang dicari. Namun dari pemeriksaan sementara korban mati lemas.
“Diduga mati lemas, mati lemas karena apa, makanya akan ditindaklanjuti dengan uji tiga item tadi. Kemudian dugaan ada kekerasan seks,” terang Irwan. (red)