BERITA UTAMAMIMIKA

Tomas Amungme Peringatkan Oknum Pemeras APBD Tinggalkan Cara-cara Kotor Jatuhkan Plt. Bupati JR

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Tomas Amungme Peringatkan Oknum Pemeras APBD Tinggalkan Cara-cara Kotor Jatuhkan Plt. Bupati JR

Share this article
IMG 20230609 WA0060
Yohanes Kibak

Timika, fajarpapua.com – Tokoh Masyarakat Suku Amungme, Yohanes Kibak, memperingatkan oknum-oknum yang ingin bermain memeras habis APBD Pemkab Mimika demi memuaskan kepentingan pribadi agar segera menghentikan upaya-upaya jahat mereka yang ingin menjatuhkan Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob (JR) yang sedang bekerja segenap hati untuk membangun Mimika dan rakyatnya.

“Sumber masalah ini adalah orang-orang punya kepentingan selalu bermain APBD besar di Timika ini. Karena mereka sekarang ini sudah tidak bisa masuk ke APBD ini, akhirnya mau menjatuhkan Pak Plt dengan mereka punya cara-cara. Kita sudah tahu orangnya, tapi sekarang kita mau cari pegang bukti-buktinya,” ujarnya, Jumat (9/6).

ads

Menurutnya, Bupati JR tengah melakukan pembenahan birokrasi di Mimika dan mengarahkan program pembangunan semakin menyentuh kebutuhan rakyat, namun akhirnya terganjal dengan kasus yang sengaja dimunculkan kembali, padahal sudah selesai diperiksa KPK RI dan Polda Papua.

“Pemerintahan ini sudah berjalan bagus, kinerja nyata Pak Plt. ini kan bagus, masyarakat mendukung, semua alam leluhur dan tuan dan kami yang masih hidup ini mendukung penuh. Kenapa kasus hukum harus dilanjutkan baru lagi, padahal kemarin sudah selesai, tidak terbukti,” ungkapnya.

Lagi katanya, orang asli Mimika Amungme dan Kamoro merasa tersakiti dan kesal, lantaran cara-cara kotor dilakukan oknum tertentu juga memuluskan aksi politik yang kian mendekat.

“Silahkan kalau mau politik, politik murnilah, jangan model kaya begini. Kami sangat sakit hati sekali dengan model begini. Seharusnya Amungme Kamoro itu sepakat untuk kita hadirkan orang-orang itu,” tuturnya.

Penzaliman terhadap Plt. Bupati JR bahkan menggunakan pengaruh media massa, yang dinilainya menyebar berita hoax karena pesan sponsor. Kibak meminta jalur hukum ditempuh agar ada sanksi dan tidak terulang kembali.

“Sekarang, kuasa hukum John Rettob tidak boleh tinggal diam. Seperti media yang palsu dan hoax itu yang naikkan berita itu harus dilaporkan. Orang-orang itu harus diproses hukum,” tegas Yohanes Kibak.

Menurutnya, orang asli Mimika suku Amungme dan Kamoro memiliki hati yang besar dan bertoleransi tinggi terhadap pergerakan populasi warga Mimika. Namun hal itu harus juga disadari seluruh warga nusantara yang hijrah ke Mimika, untuk turut bekerja dengan baik membangun dan memajukan tanah Amungsa Kamoro ini.

“Tidak boleh bikin kacau. Kami tidak pernah tolak suku lain datang cari makan di sini. Amungme dan Kamoro berhati besar. Kalau mau cari makan, cari makanlah dengan baik. Cari penghidupan yang baik, bukan dengan mengacau-balaukan seperti ini, tidak boleh!” tegasnya

Yohanes Kibak mewanti, bila cara-cara kotor ini masih dilakukan oknum-oknum tertentu tersebut, maka penghakiman secara adat Mimika perlu digelar, guna memunculkan kebenaran dengan menghadirkan oknum-oknum bersangkutan untuk menanyakan maksud dan tujuan mereka.

“Kalau terus begini, lihat, Amungme dan Kamoro nanti akan bertindak dan kita akan datangkan orang-orang yang bermain di balik layar ini. Mereka harus tanggung jawab. Kita mau kumpulkan bukti-bukti dulu,” tandasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *