BERITA UTAMAMIMIKA

Berita Buruk! Mulai 16 Juli KM. Tatamailau Tidak Masuk Pelabuhan Pomako Timika, Ini Penyebabnya…

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
41
×

Berita Buruk! Mulai 16 Juli KM. Tatamailau Tidak Masuk Pelabuhan Pomako Timika, Ini Penyebabnya…

Share this article
IMG 20230718 WA0018
Surat Pemberitahuan

Timika, fajarpapua.com– Terhitung mulai 16 Juli 2023 hingga waktu yang tidak ditentukan KM. Tatamailau tidak akan melayani penumpang dari dan ke Pelabuhan Pomako Timika.

Selain Pelabuhan Pomako, KM. Tatamailau juga menghentikan pelayanan barang dan penumpang di dua pelabuhan lainnya yaitu Pelabuhan Asmat dan Pelabuhan Merauke.

ads

Berdasar data yang diperoleh fajarpapua.com pada Senin (17/7) malam menyebutkan penghentian layanan diketiga pelabuhan tersebut disebabkan karena rusaknya Bow Thruster yang ada di KM. Tatamailau.

Dari penelusuran fajarpapua.com, Bow Thruster adalah sebuah pesawat bantu penggerak berupa baling- baling yang ditempatkan melintang di bagian lambung haluan kapal.

Bow Thruster sendiri berguna untuk membantu mendorong haluan kapal ke arah kanan atau kiri sesuai dengan keinginan operator pada saat berolah gerak.

Tentu hal ini menjadi berita buruk bagi warga Kabupaten Mimika mengingat transportasi laut saat ini masih menjadi andalan baik untuk melayani penumpang maupun pengiriman barang dari dan ke Timika.

Kerusakan Bow Thruster ini juga diperkuat dengan Nota Dinas Nomor : 07.16/01/ND-B/722/2023 tertanggal 16 Juli 2023 yang dikeluarkan Nahkoda KM. Tatamailau, Meiardi Baruna Negara yang ditujukan kepada Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT. Pelni.

Dalam nota dinas tersebut disampaikan, kerusakan Bow Thruster tersebut telah disampaikan Nahkoda KM. Tatamailau kepada Vice President Tehnik melalui surat nomor: 97.16/01/S/107/2023.

Selanjutnya berdasar kondisi tersebut, Nahkoda KM. Tatamailau menyampaikan bahwa terhitung dengan tanggal surat tersebut tidak dapat memasuki Pelabuhan Timika, Agats dan Merauke.

Keputusan tersebut diambil karena arus sungai di ketiga pelabuhan tersebut kuat sehingga membutuhkan keberadaan Bow Thruster untuk berolah gerak yang aman.

Untuk itu berdasar kondisi tersebut, Nahkoda KM. Tatamailau meminta kepada Manajemen PT. Pelni memasukan status “OMIT” atau menghilangkan layanan untuk ketiga pelabuhan tersebut serta meminta segera melakukan perbaikan Bow Thruster. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *