BERITA UTAMANASIONAL

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter di Perairan Indonesia

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter di Perairan Indonesia

Share this article
IMG 20230720 100535
Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (20/7/2023)

Jakarta, fajarpapua.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir waspada potensi gelombang tinggi hingga enam meter di sejumlah perairan Indonesia pada 20-21 Juli 2023.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis.

ads

Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari selatan-barat dengan kecepatan angin berkisar 6-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot,” paparnya.

Ia menyampaikan kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Samudra Hindia Barat Aceh, perairan barat Kep. Mentawai, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat.

Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian tengah, perairan Lhokseumawe, Selat Sape bagian selatan, perairan timur Kep. Simeulue, perairan Nias-Sibolga, perairan timur Kep. Mentawai, Selat Ombai, perairan Kupang-P. Rote, perairan selatan Flores, perairan Anambas-Natuna, perairan Subi-Serasan, Laut Natuna, Selat Karimata.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Laut Jawa, perairan Kalimantan Tengah, perairan selatan Kalimantan, perairan Kota Baru, perairan Balikpapan-Samarinda, perairan Indramayu-Cirebon, perairan utara Jawa Timur. 

Selain itu, Selat Madura bagian timur, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian tengah dan selatan, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan Kep. Sangihe-Talaud, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung-Likupang, perairan selatan Banggai-Kep. Sula.

Kemudian, perairan utara Halmahera, perairan Obi-Bacan, Laut Halmahera, Laut Seram, perairan selatan P. Buru-P. Seram, perairan utara Papua Barat-Papua, perairan Misool.

Selanjutnya, perairan Sorong, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, perairan Kep. Semata-Kep. Tanimbar, perairan Yos Sudarso bagian selatan, Laut Arafuru dan Samudra Pasifik Utara Jayapura.

Untuk gelombang lebih tinggi, yakni di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan timur P. Simeulue, perairan timur Kep. Mentawai, Teluk Lampung, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba-Sawu, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan P. Sawu-Kupang-Rote, Laut Natuna Utara dan Samudra Pasifik Utara Biak.

Sedangkan untuk gelombang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue. 

Perairan barat Kep. Mentawai, perairan P. Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa-NTB, Samudra Hindia Barat Sumatera, Samudra Hindia Selatan Jawa-Sumba, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *