BERITA UTAMAPAPUA

Kandungan Minyak Bumi di “Blok Warim” Agimuga Mimika Capai 27 Miliar Barel, Incaran Perusahaan Raksasa Dunia

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
420
×

Kandungan Minyak Bumi di “Blok Warim” Agimuga Mimika Capai 27 Miliar Barel, Incaran Perusahaan Raksasa Dunia

Share this article
IMG 20231104 WA0002
Wilayah Agimuga, Papua Tengah.

Timika, fajarpapua.com – Ternyata kandungan minyak bumi di Blok Warim Agimuga Mimika, Papua Tengah sangat melimpah. Belum lama ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa pemerintah Indonesia menemukan potensi ‘harta karun’ berupa minyak bumi dengan jumlah potensi cadangan mencapai 27 miliar barel yang berlokasi di Wilayah Warim, Papua Tengah.

Bukan hanya di darat, kandungan migas raksasa itu juga terdapat di laut. “Kita temukan lagi dapat potensi 27 miliar barel oil. Nih kita sedang tunggu, di laut apa hanya di darat, pasti saja di laut,” ungkap Luhut dalam acara Marine Spatial Planning & Services Expo 2023, dikutip Senin (25/9/2023) lalu.

ads

Meskipun terbentur dengan masalah lingkungan hidup kawasan Taman Nasional Lorentz, Luhut mengaku sudah melakukan koordinasi dengan KLHK.

Dengan koordinasi itu, pemerintah menyepakati untuk melanjutkan eksplorasi di Warim, Papua kepada PT Pertamina (Persero), dengan cara melakukan pengeboran secara miring. “Sedang dimulai (pembahasan dengan KLHK), sudah difollow-up oleh Pertamina,”

“Itu Pertamina masih sendiri. Warim itu memang ada sedikit masalah, karena itu hutan lindung, tapi mungkin mereka mau ngebor miring,” tandas Luhut.

Keberadaan migas di daerah ujung timur Mimika itu menarik perusahaan raksasa dunia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan banyak perusahaan besar kini mengincar untuk mengelola Blok Warim. Hal ini menyusul dibukanya lelang blok yang berada di Papua Tengah tersebut.

Menurut Arifin, setidaknya ada beberapa perusahaan yang sudah tertarik untuk melihat data potensi di Blok Warim. Ia pun berharap semua perusahaan tersebut mempunyai pendanaan yang mumpuni untuk mengelola blok jumbo tersebut.

“Ya perusahaan besar dong (melihat data), yang mampu di daerah-daerah sulit, yang kemudian punya kemampuan besar. Karena kalau kita kasih yang gak mampu dia cari lagi partner, akhirnya jadi mahal jadi lama, makanya kita harus nyari jodoh harus pintar-pintar,” kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2023).

Sedangkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan saat ini pihaknya telah membagi Blok Warim menjadi dua Wilayah Kerja (WK) yakni Akimeugah 1 dan Akimeugah 2. Kedua WK tersebut diklaim sudah dilelang kepada beberapa perusahaan yang tertarik.

Akimeugah 1 dan 2 sudah kita lelang,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta.

Di samping itu, dia mengatakan persoalan perihal wilayah Blok Warim yang sebelumnya bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz yang dilindungi oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) juga sudah selesai. Ini lantaran pihaknya memotong bagian wilayah yang bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz sebesar 10%.

“Nah itu ada ekstra 10% yang kita potong saja itu. Supaya tidak menjadi permasalahan dengan lingkungan (KLHK), termasuk UNESCO juga,” terang Tutuka.

Meski demikian, ia memastikan bahwa potensi migas yang mungkin didapatkan tidak berkurang signifikan karena berkurangnya luas wilayah. Pasalnya Blok Warim masih menyimpan potensi migas yang cukup besar.

“Giant dia, gede. Jadi di Warim itu di Akimeugah itu ada yang gas, ada yang minyak. Besar, bukan ukuran kecil,” tandasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *