Timika, fajarpapua.com – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani mengatakan turunnya harga babi maupun daging babi di Timika lantaran tidak berimbangnya antara produksi dan permintaan.
“Ini sebenarnya mekanisme pasar ya, demand and suplay. Dimana produksi tinggi permintaan kurang otomatis harga akan anjlok,” kata Sabelina di Horison Diana Hotel, Selasa (14/11).
Menurutnya, tingginya produksi babi ditengarai adanya kebijakan Pemda Mimika melarang daging babi masuk Mimika yang ikut mempengaruhi animo warga memelihara babi.
Selain itu, fenomena turunnya harga babi menjelang bulan Desember selalu terjadi. Hal tersebut karena konsumen menahan diri mengkonsumsi daging babi.
“Ini juga ada hubungannya dari pola konsumsi masyarakat, pada saat menjelang Desember masyarakat mengurangi konsumsi daging babi karena persiapan Desember. Karena biaya pengeluaran selama bulan Desember pasti meningkat drastis,” ungkapnya.(ron)