BERITA UTAMAMIMIKA

Orang Tua Mencari Nafkah, Anak-anak Kamoro Dititip di Rumah Transit “Arah Menuju Terang”, Di Sini Makan Gratis

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
1067
×

Orang Tua Mencari Nafkah, Anak-anak Kamoro Dititip di Rumah Transit “Arah Menuju Terang”, Di Sini Makan Gratis

Share this article
IMG 20240304 WA0037
Foto bersama usai peletakan batu pertama pembangunan rumah transit Yau Ma'o Kamoro

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Timika, fajar papua.com – Rumah transit yang digagas Yayasan Pelita Harapan Kamoro (YPHK) akan segera dibangun di Kompleks Kampung Pisang, Koperapoka, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Rumah Transit “Yau Ma’o” merupakan dua suku kata dalam bahasa Kamoro yang artinya “arah menuju terang” dibangun dengan konstruksi kayu bertipe modern oleh PT Orica, perusahan yang bergerak dibidang pertambangan.

Proyek ini sendiri diharapkan memberikan peluang pendidikan non formal bagi anak-anak Kamoro usia 6-12 tahun.

Sebelum pemberkatan dilakukan, digelar ritual adat oleh tokoh adat dan masyarakat Kamoro kemudian dilanjutkan dengan pemberkatan oleh Pastor Paroki Tiga Raja Amandus Rahadat Pr. Disusul peletakan batu secara bergilir oleh Manajemen PT Orica, Perwakilan PT Freeport, Yayasan Pelita Harapan Kamoro, Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, lembaga adat suku Kamoro dan tokoh masyarakat.

Yayasan Pelita Harapan Kamoro, mempercayakan PT Orica bertanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan rumah transit Yau Ma’o. Rumah transit ini nantinya akan menjadi tempat tinggal sementara dan pusat pendidikan non formal bagi anak-anak Kamoro.

Tokoh intelektual Suku Kamoro sekaligus penggagas pilot proyek Dr Leonardus Tumuka menjelaskan pembangunan rumah transit ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi anak-anak kamoro yang seringkali ikut orang tuanya dalam mencari nafkah.

Jika orang tua bekerja, anak-anak seringkali tidak dapat mengikuti sekolah. Dengan fasilitas ini, pihaknya berusaha memberikan tempat yang aman dan mendidik bagi mereka.

“Setelah mereka pulang cari nafkah baru jemput anak anak mereka, kami berikan pelayanan belajar non formal, makan gratis pagi, siang, malam,” ujar Leo.

Rumah transit tersebut akan menjadi tempat penitipan anak-anak, di rumah transit ini akan mendapatkan makan siang dan fasilitas belajar sebelum dijemput oleh orang tua mereka.

Mewakili Manajemen PT Orica, Trevor Darby memberikan apresiasi kepada Yayasan Pelita Harapan Kamoro yang telah mengambil langkah besar dalam memperhatikan generasi muda khususnya pendidikan anak Kamoro dan Papua kedepannya.

“Tindakan yang dilakukan ini sangat positif bahwa kita semua komitmen mendukung,” ujarnya.

Ditempat yang sama Steven Lorenzen, perwakilan manajemen PT Freeport Indonesia, menambahkan keberadaan rumah transit ini muncul sebagai solusi untuk menanggulangi kenyataan bahwa banyak anak Kamoro tidak bersekolah karena mengikuti orang tua dalam mencari nafkah.

“Rumah transit ini ada karena kerja sama dan kemitraan kita. Mudah-mudahan gereja juga bisa terlibat untuk memberikan dukungan spiritual, keamanan juga terlibat dalam memperhatikan anak-anak ini,” ungkap Lorenzen.

Kepala Kampung Nawaripi, Nurman Ditubun, mendukung penuh program rumah transit Yau Ma’o sebagai sarana penitipan dan pendidikan anak-anak Kamoro.

“Selain menjadi tempat penitipan, anak-anak juga akan belajar. Kami di Kampung Nawaripi sangat mendukung program ini,” tambahnya.

Proyek ini mencerminkan kolaborasi antara sektor swasta, yayasan, dan pemerintah dalam upaya bersama meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di wilayah Kamoro.

“Program ini membutuhkan dukungan dari pemerintah dan swasta termasuk TNI-POLRI.” Jelasnya. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *