BERITA UTAMAMIMIKA

AVCO Lakukan Simulasi Keadaan Darurat Bersama Sejumlah Instansi di Bandara Mozes Kilangin Timika

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
88
×

AVCO Lakukan Simulasi Keadaan Darurat Bersama Sejumlah Instansi di Bandara Mozes Kilangin Timika

Share this article
IMG 20240307 WA0066
Tampak mobil pemadam kebakaran saat memadamkan api dalam simulasi keadaan darurat di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kamis (7/3).

ads

Timika, fajarpapua.com – Pengelola Bandara PT Freeport Indonesia Mozes Kilangin Timika, PT Airfast Aviation Facilities Company (AVCO) melakukan simulasi keadaan darurat bersama sejumlah stakeholder di Ujung Run Way Timur Bandara, Kamis (7/3) sore.

Sejumlah instansi yang terlibat dalam kegiatan tersebut diantaranya UPBU Bandara Mozes Kilangin, Basarnas, Damkar, ⁠PMI, Polres Mimika, Lanud Yohanes Kapiyau, Kodim Mimika, EP & R PTFI, RSUD, RSMM, Puskesmas, PSC 119 dan pihak lainnya.

Manager Terminal AVCO, Subagyo Hadijan saat ditemui usai simulasi mengatakan, kegiatan ini rutin setiap dua tahun sekali yang melibatkan seluruh stakeholder yang ada.

“Setiap dua tahun sekali kami dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan perhubungan udara harus melakukan latihan besar bersama baik dengan tim medis, Basarnas, pihak bandara maupun TNI Polri,” katanya.

Ia mengungkapkan tujuan dari kegiatan tersebut untuk menguji koordinasi dan komunikasi bersama stakeholder, antara lain kecepatan dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemadam kebakaran bandara bersama tim medis Timika.

Selain itu juga untuk menguji kemampuan peralatan yang ada baik itu pemadam maupun personilnya. Selanjutnya hasil dari latihan ini adalah untuk menyesuaikan dengan SOP yang ada apakah ada yang perlu diperbaiki atau tidak.

“Tujuannya adalah menguji kesiapan stakeholder, kecepatan dari lokasi ke bandara, kecepatan penanganan, kecepatan dalam pemilahan korban dibawa ke rumah sakit yang sudah ditentukan di Timika. Selain itu menguji peralatannya karena kita dituntut hanya 3 menit maksimal mulai dari garasi hingga sampai tempat lokasi latihan, kemudian 3 menit juga api harus padam setelah itu 60 menit bisa dikuasai barulah bisa mengeluarkan korban,” jelasnya.

Menurutnya dalam latihan tersebut dalam skenarionya tadi yang menjadi korban ada 60 orang, antara lain 10 meninggal dunia, 20 kritis, 20 luka-luka 10 selamat.

“Tadi disampaikan dalam latihan ini ada 60 orang korban itu sudah besar sekali dan dalam simulasi ini masuk kategori baik waktunya dibawah 3 menit,”tuturnya.

Sementara mewakili para stakeholder yaitu dari Basarnas Timika yang diwakili Kasubsie Operasional dan Siaga SAR Charles Y Batlajery mengatakan, simulasi ini merupakan kesiapsiagaan yang sangat baik untuk seluruh stakeholder dengan melakukan latihan secara bersama-sama, sehingga siap untuk bersama-sama melakukan penanganan keadaan darurat dibandara.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang sangat baik ini, nantinya dalam melakukan keadaan darurat semua stakeholder siap. Karena tugas kemanusiaan adalah tugas semua orang dan bukan hanya satu instansi saja,”katanya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *