BERITA UTAMAPAPUA

Kakanwil Klemens Taran : Situasi Kerukunan di Asmat Jadi Rumah Bersama Yang Perlu Dijaga

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
78
×

Kakanwil Klemens Taran : Situasi Kerukunan di Asmat Jadi Rumah Bersama Yang Perlu Dijaga

Share this article
IMG 20240313 WA0055
Suasana Pembukaan Kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama di Asmat (Foto: Istimewa)

Asmat, fajarpapaua.com – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua Pdt. Klemens Taran, S.Ag mengatakan kerukunan umat beragama yang terjalin baik dan harmonis sejak dulu di tanah Papua dan di Asmat secara khusus, harus dilihat sebagai rumah bersama yang perlu dirawat dan dijaga agar tidak dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Hal tersebut disampaikannya saat membawakan sambutan pada pembukaan kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Bagi Pengurus FKUB, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kemenag Asmat, Rabu (13/03/2024).

ads

“Kita patut bersyukur karena situasi kerukunan umat beragama di Papua tercipta dengan baik dan harmonis. Papua pada umumnya dan secara khusus Kabupaten Asmat adalah rumah bersama yang kita harus jaga agar situasi rukun yang sudah dibangun bersama tidak dirusak pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” ujar Kakanwil.

Lebih lanjut, Pdt. Klemens Taran menyebut cara pandang keagamaan yang moderat itu merupakan nilai-nilai luhur kegamangan yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat. Kakanwil pun menyebut penguatan moderasi beragama harus menjadi spirit dan langkah strategis yang perlu dilakukan untuk terus merawat dan meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Kabupaten Asmat.

“Cara pandang yang moderat itu perlu diimplementasikan dalam sikap hidup dan praktek hidup di tengah masyarakat,” kata Klemens Taran.

Orang nomor satu di Kementerian Agama Papua ini juga menuturkan, untuk terciptanya kerukunan dan toleransi, baik di dalam keluarga, tempat kerja maupun di lingkungan masyarakat, dibutuhkan adanya Pelopor Penguatan Moderasi Beragama agar dapat mengimplementasikan paham moderasi dalam kehidupannya.

Karena itu, ia sangat mengharapkan agar kegiatan yang diselenggarakan ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada peserta yang hadir agar kemudian menjadi role model implementasi moderasi beragama di tengah masyarakat.

“Saya mengucapkan selamat mengikuti kegiatan Bapak/Ibu para peserta. Semoga kegiatan ini memberikan tambahan bekal pengetahuan dan pemahaman yang kuat tentang implementasi moderasi beragama,” pungkasnya.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Provinsi Papua di Aula Yohanes Maria Vianey, Paroki Kristus Raja Mbait-Cemenes, Agats-Asmat ini rencananya digelar selama empat hari dengan menghadirkan fasilitator dari Tim POKJA Moderasi Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia antara lain, Dr. Iklilah Muzayanah dan Romo Golian Paraduan Haposan, S.Si.,S.H.,MARS.

Untuk diketahui, Moderasi Beragama merupakan program kemitraan prioritas di semua kementerian/lembaga yang dimandatkan dari pusat hingga daerah, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2023.
(Jef)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *