Jayapura, fajarpapua.com- Serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang terus memanas hingga Rabu (11/1) kemarin.
Situasi yang tidak kondusif ini membuat petugas AirNav Oksibil meninggalkan daerah ini ke wilayah yang masih aman bahkan ke Jayapura.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Sentani, Widodo mengatakan, petugas AirNav Oksibil meninggalkan Bandara Oksibil karena ketakutan dengan aksi penembakan dan pembakaran fasilitas umum yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Kita tau sendiri Oksibil tidak kondusif. Pegawai kita yang bertugas disana merasa ketakutan dan trauma sehingga mereka menyelamatkan diri ke Jayapura,” kata Widodo, Kamis (12/1).
Dikatakan meskipun petugas AirNav atau pemandu lalu lintas penerbangan meninggalkan tempat tugasnya, namun Bandara Oksibil tetap bisa melayani penerbangan terbatas.
“Pelayan penerbangan tetap ada dengan sistem tiba, jadi kalau ada pesawat tiba dan keluar itu sudah dibuat prosedurnya. Memang petugas AirNav, sudah kami tarik karena kondisi keamanan di Oksibil tidak stabil dan keselamatan mereka kita utamakan,” ungkapnya.
Menurut Widodo, jumlah pegawai AIrNav yang ditempatkan di Bandara Oksibil sebanyak 12 orang terdiri dari petugas pengatur lalu lintas penerbangan dan petugas tehnik.
“Mereka merasa trauma karena menyaksikan sendiri penembakan dan pembakaran itu. Petugas kami tidak bisa tidur setelah melihat langsung kejadian penembakan-penembakan oleh KKB,” tutur Widodo.
Ia mengatakan untuk menjami penerbangan, Bandara Oksibil seharusnya benar-benar steril dan aman dari gangguan.
Widodo mengungkapkan, sampai Kamis (12/1) belum ada informasi pesawat yang masuk ke Oksibil kecuali pesawat yang membawa petugas keamanan.
“Meskipun tidak ada petugas kami disana, penerbangan ke Bandara Oksibil tetap bisa dilakukan, kami akan pantau dari AirNav Sentani,” ujar Widodo.
Widodo juga menerangkan, petugas AirNav akan kembali bertugas setelah wilayah tersebut terutama Bandara Oksibil dinyatakan aman. (hsb)