Timika, fajarapua.com
Warga Timika siap menghadapi kemungkinan terburuk. Stok obat primaquin yang menjadi komponen penting dalam penyembuhan malaria bakal habis September 2020.
Warga Timika diminta menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit malaria.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra SSI, MEpid ketika dikonfirmasi Fajar Papua, Selasa (4/8) mengemukakan, habisnya stok obat primaquin bukan hanya dialami warga Timika tapi juga semua kabupaten/kota setanah Papua.
“Bukan hanya kita. Sekarang kami lagi koordinasi dengan provinsi supaya kalau bisa dua minggu kedepan sebelum September stok obat sudah ada,” ungkapnya.
Dia mengatakan, primaquin sangat penting sebab dapat menghancurkan parasit malaria yang ada dalam hati. Sedangkan obat biru bertahan sampai akhir tahun 2021.
“Kalau hanya minum obat biru saja memang rasa sakit hilang, demam hilang tapi malaria tidak hilang,” paparnya.
Menurut Reynold, habisnya obat primaquin lantaran bahan baku pembuatan obat tersebut diimpor dari luar negeri.
“Kami terus berkoordiasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Mudah-mudahan pusat bisa segera mengatasi secepatnya. Karena taruhannya nyawa warga Mimika dan Papua,” tukasnya lagi.
Terhadap adanya klinik yang menjual obat tersebut, kata dia, bisa jadi klinik-klinik tersebut menyuplai obat langsung dari produsen.
“Tapi kalau kondisi begini saya kira semua terdampak, pemerintah saja stok menipis apalagi klinik,” ucapnya.(boy)