Timika, Fajar Papua
Tokoh masyarakat Suku Kamoro, Marianus Maknaipeku meminta Pemerintah Daerah Mimika untuk membangun rumah sehat dan layak huni kepada warga Suku Kamoro yang hidup di sekitar kawasan Pelabuhan Pomako, Mimika, Papua. Sebab, perkampungan di titik tersebut saat ini nampak kumuh.
“Mereka lebih banyak tinggal di pondok-pondok yang beratapkan terpal atau daun nipa. Ada yang membangunnya di dekat pelabuhan, ada beberapa kelompok lagi yang tinggal di kawasan muara masuk pelabuhan. Hampir semua mereka adalah masyarakat asli suku Kamoro yang berasal dari Kekwa, Amar, Aikawapuka, dan Timika Pantai. Ini sangat berbahaya untuk kesehatan mereka, sehingga pemerintah harus segera menanggapinya,” ujar Marianus kepada Fajar Papua di Kantor Sentral Pemerintahan SP 3, Senin (10/8).
Marianus yang juga pengurus Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko) mengatakan, rumah untuk masyarakat tidak perlu terlalu besar yang penting bisa terpenuhi aspek kesehatan seperti kamar tidur yang baik, MCK, dapur dan air bersih.
“Sehingga masyarakat terbiasa hidup di rumah yang layak. Mereka semakin mengerti hidup sehat itu seperti apa. Tentu semuanya harus dari pemerintah. Warga susah untuk bikin rumah sendiri karena hampir semuanya adalah warga miskin. Mereka hanya bisa cari makan untuk hidup,” ungkapnya.
Ia juga berharap ke depannya Lemasko bersinergi membantu program pemerintah guna membangun Mimika yang lebih baik, maju, dan mensejahterakan warganya.
Pantauan Fajar Papua, Minggu, kompleks kumuh terletak di sekitar muara titik masuk pelabuhan, serta kompleks yang bersampingan dengan Pelabuhan Pomako. Tampak MCK di tempat tersebut tidak layak untuk kesehatan. Untuk mencuci, warga menggunakan air dari muara meskipun disaat bersamaan saluran mck juga diarahkan ke muara. Ditakutkan kondisi ini mengganggu kesehatan warga.(oca)