BERITA UTAMAMIMIKA

Dinkes Mimika Galakkan Gerakan Pojok Malaria di 4 Puskesmas

pngtree vector tick icon png image 1025736
7
×

Dinkes Mimika Galakkan Gerakan Pojok Malaria di 4 Puskesmas

Share this article
Malaria Timika
Pertemuan bersama para dokter dan penanggungjawab malaria pada 4 puskesmas di Timika

Timika, fajarpapua.com
Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika bersama 4 puskesmas sekitar kota Timika serius menangani dan mengeliminasi malaria.

Dinkes dan puskesmas menamai gerakan itu dengan pojok malaria, dimana dokter dan perawat penanggungjawab malaria, merekrut kader dari setiap kampung untuk mengawasi dan mengedukasi orang yang terpapar malaria dan keluarganya agar patuh dan rutin memeriksa kesehatan serta minum obat sampai tuntas.

Kepala Seksi Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Mimika, Obeth Tekege saat ditemui di Aula Hotel Grand Tembaga disela-sela pertemuan bersama para dokter dan penanggungjawab malaria pada 4 puskesmas di Timika mengatakan, pertemuan ini sangat penting untuk membangun pemahaman bersama dokter, perawat dan petugas medis di puskesmas dalam mengeliminasi malaria di Kabupaten Mimika.
Pertumbuha angka penderita Malaria di tahun 2020 cukup tinggi.

Pojok malaria yang ada pada semua puskesmas harus memiliki cara yang sama untuk penanganan malaria. Setiap puskesmas dapat mengedukasi masyarakat setiap kelurahan, kampung dan RT-RT terlebih merekrut kader yang siap mengedukasi warga dan keluarganya yang sakit malaria.

Obeth menuturkan, sejak munculnya covid 19 pada Maret lalu, penanganan malaria kendur.

“Ini terjadi karena fokus pelayanan dan penanganan kesehatan terpusat pada covid. Sejak Maret angka covid terus bertambah, memasuki Juni kasus mulai turun, lalu Dinkes kembali mengarahkan perhatian pada malaria yang mana kasusnya juga meningkat tajam,” ujarnya.

Bersama puskesmas, lanjut Obeth, bahu membahu memberi perhatian secara khusus pada malaria.

Petugas puskesmas bersama kader menjaring warga yang sakit kemudian diarahkan berobat ke puskesmas. Setelah berobat pasien akan membali ke rumah dan tugas kader mengedukasi warga yang sakit untuk minum obat sampai selesai dan mengajak keluarga yang orang untuk memeriksa kesehatannya di puskesmas.

Selain bersama warga, kader juga mengajak untuk membersihkan lingkungan sekitar dari sampah, rumut dan genangan air sebagai tempat nyamuk menetas.

Kemudian dinas bersama puskesmas menyiapkan dana untuk program pemberantasan malaria. Sebab, jelas Obeth, bersama masyarakat dan kader dia percaya kasus malaria yang kini tinggi dapat ditekan serendah mungkin.

Obeth menyarankan agar puskesmas dapat menyelenggarakan pertemuan rutin tiap bulan dengan kader untuk tukar menukar informasi dan bisa saja ada terobosan-terobosan baru dalam mengeliminasi malaria.

Beberapa puskesmas yang merekrut kader seperti puskesmas Kota Timika, puskesmas Timika Jaya, Puskesmas Bhintuka, puskesmas Pasr Sentral, dan Puskesmas Wania.

Ia mengatakan jumlah kader setiap puskesmas berfariasi ada yang 20 orang, 15 orang, ada yang 10 orang, bahkan ada 7-8 orang saja tergantung jangkauan wilayah kunjungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *