BERITA UTAMAMIMIKA

Waspada, Pasien Malaria Meningkat di Puskesmas Pasar Sentral Timika

pngtree vector tick icon png image 1025736
8
×

Waspada, Pasien Malaria Meningkat di Puskesmas Pasar Sentral Timika

Share this article
Puskesmas
Petugas medis Puskesmas Pasar Sentral sedang melayani pasien

Timika, fajarpapua.com – Kabupaten Mimika secara nasional tercatat sebagai salah satu kabupaten endemi malaria. Berbagai gebrakan dan gerakan untuk mengeliminasi malaria terus digalakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, guna mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Mimika yang tertuang dalam RPJMD 2020-2024 bahwa Mimika dapat mengeliminasi malaria pada tahun 2026 mendatang.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Untuk menjawab dan mengejar visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah serta RPJMD tersebut semua unit kerja dan lembaga dikerahkan baik dalam penerapan program dan dalam bentuk kerjasama.

Seperti di Puskesmas Pasar Sentral dalam penerapan program yang dijalankan Pojok Malaria dengan program sosialisasi, edukasi warga dan keluarga yang terpapar, serta edukasi masyarakat yang berkaitan dengan hidup sehat jauhi malaria, lingkungan sekitarnya bersih anti penyebaran dan pengembangbiakan nyamuk malaria, serta aksi pembagian kelambu secara massal kepada masyarakat.

Memang malaria adalah penyakit klasik yang sering diabaikan warga. Warga sering sepelekan lingkungan tempat tinggal dangan genangan air. Parit atau drainase yang tidak terurus sehingga menjadi tempat empuk bagi nyamuk berkembangbiak.

Di wilayah Puskesmas Pasar Sentral misalnya, menurut pengakuan petugas puskesmas bahwa warga yang terpapar malaria cukup tinggi.

Menurut Pejabat Fungisional Puskesmas Pasar Sentral, dr Bekti Lestari kepada wartawan saat ditemui di ruang kerja Kepala Puskesmas, mengatakan, setiap hari kunjungan warga untuk memeriksakan malaria cukup tinggi.

Satu hari bisa 70 warga (pasien) yang datang, dan 35-40 orang positif malaria.

“Kalau mau hitung setiap hari jumlah warga yang datang berobat setengahnya positif malaria. Kalau positif petugas dari pokja langsung mengedukasi untuk minum obat sampai selesai, dan setelah obat habis pasien diminta untuk kembali ke puskesmas untuk periksa lagi malarianya apakah bibitnya sudah hilang atau masih ada,” kata dr Lestari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *