BERITA UTAMAMIMIKA

Waspada, Pasien Malaria Meningkat di Puskesmas Pasar Sentral Timika

pngtree vector tick icon png image 1025736
8
×

Waspada, Pasien Malaria Meningkat di Puskesmas Pasar Sentral Timika

Share this article
Puskesmas
Petugas medis Puskesmas Pasar Sentral sedang melayani pasien

Menurut dia, meningkatnya malaria ada banyka faktor. Setiap puskesmas ada Pojok malaria. Ini dikhususkan karena ada tujuan pengobatan pasien langsung dikasih, pasien diajarkan bagaimana cara minum obatnya, edukasi juga sekalian, dan kapan pasien harus kembali kontrol ke puskesmas.

“Kontrolnya itu pas obatnya habis mereka datang kontrol sekaligus cek lagi malarianya apakah masih ada atau sudah hilang. Hal ini untuk memastikan apakah terapinya sudah berjala dengan baik atau tidak, serta keluhan mereka dikontrol oleh petugas,” ujarnya.

ads

Dengan pola semacam ini yang diterapkan puskesmas, menurut dr Lestari sudah tepat dan efektif serta sudah maksimal dalam pencegahan malaria.

Meski saat ini kasus lagi tinggi, karena memang Timika saat ini sedang musim hujan dan dimana-mana ada air tergenang sehingga malaria juga ada dimana-mana. Tapi melihat kerja dari tim Pojok Malaria bersama petugas kesehatan lainya, dengan program sosialisasi, edukasi dirinya yakin malaria pasti akan turun.

Soal edukasi, dr Lestari mengakui edukasi di lapangan mungkin beberapa bulan karena Covid 19 mulai kurang, sekarang dapat ditingkatkan lagi supaya masyarakat sadar dan termotivasi untuk kembali hidup sehat, dimana malam hari tidak tidak ada di luar rumah, air tergenang disekitar rumah harus ditutup, dan tidur menggunakan kulambu.
Kemudian untuk mengeliminasi malaria, dia mengusulkan Pemkab Mimika dapat melibatkan semua perangkat daerah, lembaga dan unit kerja terkait baik di pemerintahan maupun swasta agar lebih serius tangani malaria ini. PHBS nya, lingkunganya dimana tidak ada ari tergenang, sampah tidak ada sehingga tidak membuat vektor malaria berkembang.
Soal warga yang terpapar yang datang berobat di puskesmas Pasar Sentral, dr Lestari menjelaskan rata-rata yang banyak terpapar usia anak-anak. Penyebabnya, saat ini mereka libur panjang, sehingga waktu lebih banyak mereka gunakan bermain bersama-sama dengan teman mereka diluar rumah. Mungkin juga anak itu PHBS nya kurang sehingga mudah terserang malaria. PHBS tidak saja untuk malaria, tapi situasi kesehatan saat ini dimana Covid cukup tinggi sehingga warga diminta rajin cuci tangan, gunakan masker dan jaga jarak. Saat ini Pojok Malaria Puskesmas Pasar Sentral sedang melakukan pembagian kulambu ke warga yang ada di wilayah Puskesmas Pasar Sentral. Teman-teman kerja keras dalam usaha mengeliminasi malaria dan menurunkan kasusnya setiap hari, minggu bahkan bulan. Dengan harapan 2026 sesuai komitmen, harapan dan rencana Pemkab Mimika dan Dinas Ksehatan Kabupaten Mimika eliminasi malaria bisa terwujud.
Kemudian TB lingkungan Puskesmas Pasar Sentral cukup tinggi. Lingungan sekitar Pasar Sentral sendiri kasus TB cukup tinggi. Jika mereka datang memeriksakan kesehatannya di puskesmas, petugas menganjurkan mereka untuk minum obat program. Soal stanting sampai hari ini belum ada warga yang datang membawa amnaknya ke puskesmas. Begitu pula, petugas waktu turun ke wilayah-wilayah belum menemukan anak dengan stanting. “ Selama bertugas di Puskesmas Pasar Sentral belum mendapat laporan bahkan menemukan warga dengan stanting, gizi buruk, kusta dan kaki gajah. Jika ada warga yang mengetahui ada warganya menderita sakit semacam ini dapat melapor ke petugas pusekesmas,” terang dr Lestari. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *