BERITA UTAMAMIMIKApinpost

Ratusan Orang Tua Murid Tuntut 4 Hal Terkait Skandal Seksual di Yayasan Taruna Papua, YPMAK Beri Jawaban Begini

pngtree vector tick icon png image 1025736
9
×

Ratusan Orang Tua Murid Tuntut 4 Hal Terkait Skandal Seksual di Yayasan Taruna Papua, YPMAK Beri Jawaban Begini

Share this article
YPMAK
Direktur YPMAK, Vebian Magal

Timika, fajarpapua.com – Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) akhirnya menjawab tuntutan ratusan orang tua murid Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) yang menggelar aksi, Senin (15/3).

Meskipun orang tua murid menuntut yayasan Lokon segera minggat, namun pihak YPMAK menyatakan keputusan itu harus dibicarakan secara matang di internal lembaga.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Tuntutan orang tua murid dibacakan Mama Adolvina Kum yang mengaku anaknya menjadi korban aksi bejad pelaku.

Berikut isi tuntutan. Pertama hentikan sementara aktivitas di Sekolah Asrama Taruna Papua dan segera cabut kerjasama YPMAK dengan YPL (Yayasan Lokon) serta kembalikan pengelolaan sekolah ke YPMAK.

Kedua, harus ada tim pencari fakta yang netral untuk menginvestigasi kasus tersebut.

Ketiga, trauma healing untuk anak-anak korban aksi pelaku.

Keempat, hukum pelaku seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Direktur YPMAK, Vebian Magal, usai pertemuan dengan beberapa keluarga korban serta sejumlah tokoh masyarakat mengemukakan tuntutan segera memutus kerjasama dengan yayasan tersebut harus dibicarakan dengan sejumlah pihak terkait.

“Kita itu lembaga, bapak ibu pasti sudah tahu sistem lembaga gimana. Sudah saya sediakan ruangan di gedung atas, perwakilan dari tokoh dan kaum intelektual serta keluarga korban ikut untuk membicarakan sama-sama,” ucap Vebian.

Menurutnya, dalam tuntutan point pertama YPMAK tetap mengaktifkan operasi SATP dengan maksud pendidikan belajar mengajar di Sekolah Taruna Papua tetap berlangsung.

“Mengingat saat ini mendekati ujian, jadi sekolah tetap melakukan giat belajar mengajar,” ucap Vebian.

Sedangkan untuk tuntutan YPMAK segera memutus hubungan dengan YPL, Vebian Magal tidak langsung memutuskannya karena harus melalui prosedur yang berlaku.

“Kita menerima aspirasi mereka, bukan memutuskan, jadi sebentar jam 3 sore kita adakan rapat pertemuan pengawas, pembina dan pengurus dari pihak YPMAK karena keputusan tersebut nantinya dari mereka,” paparnya.

Kata dia, mengingat hal itu bukan masalah institusi melainkan individu maka Vebian melakukannya secara kooperatif tidak semena-mena menyalahkan institusi.

“Saat ini juga sudah terbukti bahwa pelaku sudah ditahan ke Rutan Polres Mile 32, tetapi kita tetap melakukan langkah untuk mendengarkan aspirasi dari Wali Murid SATP, ” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *