Darmawan menyebut, dalam olahraga wall climbing yang seorang trainer (pelatih) akan mengajarkan cara dan teknik-teknik dasar yang benar, seperti cara menginjak, memegang dan sebagainya.
“Jadi itu semua ada cara-caranya. Ini bisa kita aplikasikan ketika bermain di tebing aslinya. Cuma ini masuk olahraga yang menuntut kita untuk punya nyali yang lebih, kemampuan, skill (ketrampilan) dan fisik yang bagus.
“Jika ada orangtua yang ingin memperkenalkan anaknya untuk belajar panjat dinding, datang saja kesini, karena kita setiap hari buka mulai pukul 13.00-21.00 WIT. Memang lebih mudah ketika kita mengajarkan anak yang di atas 5 atau 6 tahun, karena sudah mengerti perintah, ya. Karena kita akan mengajarkan pasti kasih arahan-arahan, yang penting dia sudah bisa mengikuti arahan-arahan. Jadi tidak terbatas usia, bebas untuk semua kalangan,” tandasnya.
Salah seorang wartawan, Abdul Syah yang mintai tanggapan terkait olahraga wall climbing itu, mengaku olahraga tersebut sangat bermanfaat untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitasnya sebagai seorang jurnalis, yang kesehariannya hanya tahu mengolah kata dan berita. Olahraga ini baru pertama kali ditekuninya. Sebelumnya ia tak pernah mengerti terkait olahraga wall climbing atau panjat dinding.
“Ini baru pertama kali kita alami. Selama ini kita tidak pernah tahu, ternyata olahraga ini sangat bermanfaat. Beban kerja yang numpuk di dalam pikiran kita terasa berkurang. Kita diajar untuk berpikir mencapai puncak dengan berbagai teknik dan skill. Ternyata olahraga ini mengasah kita untuk belajar menemukan cara dan solusi, bentuk pembelajaran dalam mengatasi kesulitan dalam hidup,” aku Abdul dengan penuh semangat dan sportifitas. (hrs)
