MIMIKA

Sholat Ied di Kuala Kencana: Hikmah Ramadhan Jangan Dilupakan, YMM Salurkan Zakat Untuk 2.349 Yatim Piatu dan Dhuafa

pngtree vector tick icon png image 1025736
12
×

Sholat Ied di Kuala Kencana: Hikmah Ramadhan Jangan Dilupakan, YMM Salurkan Zakat Untuk 2.349 Yatim Piatu dan Dhuafa

Share this article
IMG 20210514 WA0010
Foto: Istimewa SCAN- Para Jemaah yang hendak mengikuti Sholat Ied di Masjid Baiturrahim Kuala Kencana harus melakukan scan QR Code.

”Pada saat Puasa Ramadhan kemarin kita sudah bersama-sama menahan semuanya, menahan lapar, menahan amarah, kini dengan datangnya Idul Fitri mari kita sambut dengan gembira dengan berbagi dengan sesama kita, karena itulah berkah yang diberikan oleh Allah. Setelah ramadhan jangan lupa ibadahnya, yang membaca Al-Qur’an dan shalat malam terus dilaksanakan, jangan melakukan hanya saat bulan ramadhan saja, tapi tetap berlanjut terus. Apalagi pada saat seperti ini, masa masa-masa sulit karena adanya pandemi, kita harus semakin mendekatkan diri kepada Allah, selalu mohon petunjuk-Nya.” pesan Muttaqin.

Masih menurut Khairul Muttaqin, pandemi Covid-19 bisa jadi merupakan cara untuk mengingatkan umat Islam agar memperkuat spiritualitas atau penghayatan pribadi. “Itu bukan di ranah publik, tapi ranah privat yang sifatnya memperdalam spiritualitas,” katanya.

ads

“Ditengah pandemi ini, seharusnya itulah yang dipertajam, yaitu beribadah dengan spiritualitas yang tinggi,” lanjut dia.

Dalam Islam, beribadah memiliki tiga tingkatan atau kategori. Pertama, orang yang beribadah tapi hanya bentuk raganya atau disebut dengan at-ta’abbud jasmani, misalnya shalat dan puasa. Kedua, beribadah jiwanya, kesadarannya, dan pikirannya atau yang disebut dengan at-ta’abbud nafsani. Ketiga atau yang paling tinggi adalah beribadah dengan spiritualitas ruh atau at-ta’abbud bit tahannusir ruh.

“Seharusnya dengan pandemi, ibadah kita ya seperti itu, karena di ranah publik itu harus dihindari dan dibatasi,” katanya.

Muttaqin juga menjelaskan, puasa, shalat, tadarrus merupakan bagian permukaan. Bagi seseorang yang telah mencapai tingkat spiritualis, ibadah-ibadah itu mampu mempertajam kesadarannya dan memiliki daya perintah untuk terus berbuat baik.

Ia menyebutkan, betapa banyak orang yang menjalankan ibadah tapi memiliki perilaku yang kurang baik, korupsi, dan lain-lain.

“Banyak orang rajin shalat tapi tetap korupsi, berperilaku tidak terpuji, itu artinya shalat yang tidak punya daya perintah yang baik. Jadi ibadah itu phisically bisa kita lihat, tapi apakah itu bisa mencegah perilaku jahat? Kalau tidak ada daya perintah, maka ritual hanya permukaan saja (ta’abbud jasmani),” pungkasnya. (hendrikus/ist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *