Namun fajarpapua.com hingga Selasa (18/5) hari ini belum menerima konfirmasi terkait tempat, lokasi maupun waktu video tersebut dibuat.
Penegakan Hukum Sesuai SOP
Sementara Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri memastikan penegakan hukum terhadap Teroris KKB Papua dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Menurut Kapolda, dengan dilakukan sesuai SOP, maka penanganan terhadap KKB dilakukan terarah dan terukur.
“Karena itu, berita terkait tiga perempuan yang dilaporkan tertembak, Sabtu (15/5) lalu, tidak benar,” kata Irjen Pol Fakhiri. Dia mengakui, hingga kini tidak ada laporan tentang tiga warga sipil yang tertembak apalagi perempuan.
Selain itu, Kapolda juga menegaskan berita tentang penembakan yang dilakukan dari helikopter juga tidak benar.
Penggunaan helikopter lanjutnya terjadi saat hendak mengevakuasi jenazah Bharatu Komang yang tertembak tanggal 27 April lalu.
“Saat itu, anggota kepolisian ditembak KKB dari ketinggian, sehingga untuk memecahkan kekuatan mereka, helikopter membantu dengan menembak secara terukur hingga evakuasi bisa dilakukan,” jelas Kapolda.
Bahkan lanjut Kapolda, salah satu helikopter yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi tertembak, namun berhasil kembali dan mendarat dengan selamat di Timika.
Ditambahkan, saat ini personel Satgas Nemangkawi yang berasal dari anggota TNI dan Polri terus berupaya memisahkan warga sipil dengan KKB, mengingat selama ini mereka berupaya menjadikan masyarakat sebagai tameng.
“Markas mereka biasanya berada di salah satu Honai atau rumah khas masyarakat pegunungan di Papua, sehingga tim Satgas berupaya memisahkannya,” jelas Kapolda. (mas/ant)