Penulis : Mustofa
(Dilengkapi Dengan Tulisan Mardiana Waas)
TUBUH mungilnya tergolek lemah tak berdaya diayunan butut warna merah muda yang mulai kusam dan memudar termakan usia pemakaian.
Kaki kanan mungilnya dipenuhi lepuhan yang didalamnya masih terdapat cairan diangkat keatas bersandar pada tali ayunan yang terpasang ditengah rumah kos tempat orang tuanya tinggal.
Sementara kaki kirinya dengan kondisi yang nyaris sama kondisinya dengan kaki kanannya ditekuk, posisi tidur inilah yang paling pas hanya untuk sekedar menikmati istirahatnya.
Ade Khaila demikian putri dari sebut saja Abi dan Umi dipanggil, nampak sedang tertidur setelah berjam-jam bayi mungil ini menderita menahan sakit.
Mirisnya, meski dalam keadaan tidur pulas, wajah polosnya tidak bisa menyembunyikan rasa sakit yang dialaminya akibat lepuhan disekujur tubuh yang timbul karena penyakit yang dideritanya.
Bekas lepuhan berwarna hitam kemerahan yang mengering terlihat memenuhi tubuh ringkih Ade Khaila dari kaki, perut, dada, punggung, tangan, leher hingga wajah bahkan kepalanyapun tak terlepas dari efek penyakit yang dideritanya.
Selain itu lepuhan baru berisi cairan yang menurut kedua orang tuanya selalu muncul setiap saat, juga nampak ada di telapak kaki maupun tangannya serta dibeberapa bagian tubuhnya.
Apa yang dialami Ade Khaila ini membuat putri kecil ini berbeda dengan bayi seusianya yang seharusnya riang, teetawa bahagia dan aktif bergerak.
Dengan apa yang dialaminya, Ade Khaila hanya terlihat murung, kesakitan dan muka terlihat selalu menahan kesakitan serta tak jarang hanya mampu merengek karena tidak mampu lagi menahan sakit yang dideritanya.
Kondisi ini membuat air mata kedua orang tuanya meleleh dan terkadang membuat mereka putus asa, karena berbagai pengobatan yang sudah diberikan belum juga mampu menyembuhkan putri kesayangan mereka.