Kedua, dirinya berterima kasih kepada anak-anak perintis yang sangat peduli dengan kondisi Mimika. Namun mengingat generasi sudah hadir sejak tahun 1927, sehingga dirinya sepakat jika mereka adalah anak asli Mimika.
“Guru-guru perintis, tua-tua perintis hadir sehingga kami bisa jadi PNS, dokter, dan lainnya,” tukasnya.
Ketiga, kunjungan wakil bupati di Mikteng memberi perubahan dibidang pendidikan, kesehatan, dan listrik.
“Keempat, kami warga Mimika Tengah menyampaikan terima kasih atas semua bantuan warga Mimika, bama sudah cukup, kami butuh bahan bangunan,” paparnya.
Sedangkan Kepala Kampung Atuka, Arnoldus Natikapereyau menyatakan bencana tanggal 5 dan 6 Januari lalu membuat aktifitas masyarakat lumpuh.
“Kami sudah tidak mungkin pindah lagi, ini tempat lahir kami. Kami minta kawat bronjong. Terima kasih untuk semua sumbangan selama ini,” ujarnya.(ana)