Jayapura, fajarpapua.com – Aparat TNI-Polri menggelar rapat terkait rencana evakuasi 8 karyawan PT. Palapa Timur Telematika ( PTT) yang masih berada di Beoga Kabupaten Puncak. Mereka merupakan korban aksi kekerasan gerombolan Kriminal Separatis Teroris (KST).
Rapat dilaksanakan di Mapolres Mimika yang dihadiri Kaops Damai Cartenz beserta jajaran dan Dandim 1714/Puncak beserta jajaran yang membahas mekanisme rencana evakuasi dan keamanan.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengungkapkan hasil rapat tidak dapat dipublikasikan karena menyangkut evakuasi keamanan dan keselamatan.
Lebih lanjut Kapendam Erlangga menyayangkan terjadinya insiden pembunuhan keji tersebut, karena untuk kesekian kalinya selalu terulang.
Terlebih lagi kekejaman diluar akal sehat dengan mengabaikan rasa kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia dengan dalih merasa teraniaya dan ingin merdeka serta hidup mulia, tapi kenyataannya malah memperpanjang penderitaan masyarakat Papua.
“Sudah tidak terhitung berapa kali KST telah melakukan aksi kekejamannya, baik memperkosa dan membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa. Guru, tenaga pengajar dan tenaga Kesehatan pun jadi korban sampai hilang nyawa,” ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih.
“Belum lagi menyerang, menembak dan membunuh aparat keamanan TNI Polri yang sedang bertugas mengabdi untuk rakyat Papua,” tambahnya.
Bahkan KST membakar dan merusak fasilitas umum mulai dari sekolah, Puskesmas dan fasiltas lainnya dijadikan sasaran, serta milik pribadi warga masyarakat yang tidak berdosa.
Seiring keseriusan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat melakukan membangunan untuk mensejahterakan masyarakat di wilayah Papua.
“Namun semua dikacaukan dengan melancarkan aksi biadabnya dan sadis menghilangkan nyawa manusia yang bukan dari kelompoknya, bahkan membanggakan diri atas perbuatannya yang telah membunuh sesama manusia, menghilangkan nyawa manusia dengan ringannya serta tidak ada rasa cinta kasih Tuhan di dalam hati mereka,” jelas Kolonel Inf Aqsha.