Timika, fajarpapua.com – Pembentukan Provinsi Papua Tengah yang menjadi polemik, termasuk penentuan apakah Nabire atau Timika sebagai ibukota akhirnya mendapat respon Bupati Mimika, Eltinus Omaleng.
Bupati Eltinus menegaskan khusus Mimika tidak perlu melakukan pergerakan, cukup berdoa kepada Tuhan.
“Kalau soal pemekaran khusus Mimika tidak perlu aksi, tidak perlu berteriak sana sini, dua masyarakat yang besar ini ada yang terima dan tidak. Dua-duanya minta kepada Tuhan saja. Nanti mana yang dikabulkan, yang memutuskan Tuhan,” ujarnya, Senin (21/3) di bilangan Jalan Cenderawasih.
Selain itu, kata dia, tidak perlu lagi ada tuntutan aksi massa, karena Tuhan melalui wakilnya yakni Pemerintah yang menentukan.
“Tidak boleh ikut-ikut demo sana sini, jadi yang menentukan itu Tuhan dan wakilnya itu pemerintah, dan pemerintah kalau menilai bahwa harus terjadi ya terjadi,” katanya.
Selanjutnya Bupati Eltinus menyatakan sesama Bupati wilayah Meepago semestinya tidak meributkan penetapan ibukota.
“Kita para Bupati Meepago juga tidak perlu ribut, nanti Tuhan yang akan menentukan. Tidak perlu baku benci Bupati lain, baku marah itu tidak boleh. Ini kita kan satu level, kita tunggu saja nanti siapa yang jadi itu siapa,” jelasnya.
“Siapa yang punya dokumen lengkap, siapa yang data lengkap itu pemerintah lihat, silahkan semua ajukan, kajian dari akademis juga silakan ajukan, kita juga sudah ajukan, jadi yang nilai nanti itu pusat,” imbuhnya (feb)
