BERITA UTAMANASIONAL

Demo Pecah di Bone, Mahasiswa dan Wakil Bupati Sepakat Tolak Kenaikan Harga BBM dan Penundaan Pemilu 2024

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Demo Pecah di Bone, Mahasiswa dan Wakil Bupati Sepakat Tolak Kenaikan Harga BBM dan Penundaan Pemilu 2024

Share this article
Wartawan fajarpapua.com foto bersama Kapolres Bone saat mengamankan aksi mahasiswa.
Wartawan fajarpapua.com foto bersama Kapolres Bone saat mengamankan aksi mahasiswa.

Bone, Sulawesi-Selatan, fajarpapua.com – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kabupaten Bone yakni kelompok Cipayung Plus Bone terdiri dari HMI, PMII, IMM, dan Sapma pada Senin (11/4) menggelar aksi demonstrasi menolak penundaan Pemilu dan kenaikan harga BBM.

Seperti disaksikan wartawan fajarpapua.com, ribuan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di area depan Kantor Bupati Bone dijaga ketat kepolisian. Sebanyak425 personel diterjunkan. Selain itu sejumlah kendaraan pengurai massa juga disiapkan kepolisian Polres Bone dan dari unsur TNI.

ads

Dalam tuntutannya mahasiswa meminta agar pemerintah segera menurunkan harga BBM dan harga pangan yang dinilai menyulitkan rakyat.

“Beberapa tuntutan kami menolak kenaikan BBM, menolak kenaikan harga bahan-bahan pokok, menolak kenaikan PPN, menolak gagasan 3 periode, menolak penundaan Pemilu, dan turunkan Jokowi,” tulis spanduk peserta aksi.

Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, M.M saat menerima aspirasi menyatakan atas nama pemerintah menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya, hari ini secara serentak diseluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Bone, mahasiswa menyampaikan aspirasi rakyat.

“Berkaitan dengan tuntutan ini saya kira sangat mendasar untuk kita suarakan secara bersama- sama, penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan. Saya kira ini satu paket, ini hanya bisa dilakukan kalau terjadi amandemen UUD 1945, pintunya hanya hanya disitu,” tukasnya.

Ambo Dalle mengajak agar semua pihak memperjuangkan aspirasi ini bersama-sama karena kewenangan untuk memutuskan ada pada MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat).

“Oleh karena itu saya akan bersama-sama dengan adik-adik mengawal perjuangan ini sambil kita bertakbir, Allahu Akbar,” paparnya.

Berkaitan degan harga bahan pokok, untuk Kabupaten Bone masih bisa dikendalikan.

“Insya Allah, khusus berkaitan dengan minyak goreng saya kira ini diluar dari kemampuan dan kewenangan kita, tapi kita akan berjuang, dan dalam Bulan Suci Ramadhan ini kita melakukan operasi pasar. Kita tinggal mencari waktu bagaimana membantu masyarakat ditengah-tengah kesulitan dimana sebagian harga mengalami kenaikan,” katanya.

Sementara khusus berkaitan dengan BBM, dia sependapat bahwa sebenarnya harga BBM belum waktunya untuk dinaikkan, sebab hal ini akan membebani masyarakat,

“Apalagi bulan suci ramadhan ini agar perjuangan mahasiswa berhasil dengan baik,” ujarnya sambil sambil berteriak Allahu Akbar.

“Anak-anakku, terima kasih lakukan perjuangan ini dengan sebaik-baiknya, jangan ada yang anarkis karena yang kita lakukan hari ini adalah pertemuan antara anak dan orang tua, terima kasih salamaki topada salama,” ucapnya. (Andi Ampa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *