Timika, fajarpapua.com – Stok obat anti malaria (OAM) di Mimika diperkirakan akan habis dua hari kedepan atau tepatnya pada Kamis pekan ini.
Menipisnya stok obat malaria ini lantaran pihak pabrik hingga saat ini masih belum memproduksi OAM kembali.
“Jadi kondisi ini bukan karena kasus malaria meningkat sehingga menyebabkan stok menurun namun karena dari pabrik yang belum produksi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra kepada fajarpapua.com, Senin kemarin
Menurutnya dari data yang ada di Gudang Farmasi Kabupaten Mimika, saat ini di Mimika stok obat tersebut hanya 400 blitzer.
“Dengan jumlah itu jika berdasar perhitungan kebutuhan akan bertahan sampai hari Kamis, Minggu ini,” ujarnya Reynold saat ditemui di Kantor Pusat Pemerintahan, Senin (30/5).
Untuk memenuhi kebutuhan, Reynold menjelaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika akan meminjam OAM dari Kabupaten tetangga .
“Seluruh Provinsi Papua, bahkan Indonesia saat ini pengiriman obat terbatas lantaran dari pabrik belum produksi dan juga impor,” katanya.
Ke depan pihaknya meminta agar pengiriman dan permintaan OAM nanti tidak lagi ke Puskesmas tetapi langsung ke Dinas Kesehatan.
“Kalau seperti itu kami bisa memantau perkembangan, kepatuhan dan angka kesembuhannya, karena 70 persen masalah malaria di Timika ini terjadi karena orang tidak patuh,” tutupnya. (feb)