BERITA UTAMAMIMIKA

FKUB Mimika Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama Untuk Kedamaian Papua, Manusia Merencanakan Tuhan Menentukan

cropped cnthijau.png
6
×

FKUB Mimika Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama Untuk Kedamaian Papua, Manusia Merencanakan Tuhan Menentukan

Share this article
Foto: Mustofa Forpimda dan tokoh agama Kabupaten Mimika saat menggelar doa bersama untuk kedamaian Tanah Papua.
Foto: Mustofa Forpimda dan tokoh agama Kabupaten Mimika saat menggelar doa bersama untuk kedamaian Tanah Papua.

Timika, fajarpapua.com – Menyikapi kondisi di Tanah Papua akhir-akhir ini, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika menggelar kegiatan Silaturahmi dan Doa Bersama untuk Kedamaian Papua.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Hotel Cenderawasih 66, Rabu (29/6) dihadiri oleh jajaran Forpimda Kabupaten Mimika, perwakilan organisasi keagamaan, paguyuban cabang dan organisasi kepemudaan.

ads

Ketua panitia kegiatan, Jefrey C. Hutagalung dalam laporannya menegaskan kegiatan tersebut adalah untuk membangun budaya damai di Tanah Papua terutama di Kabupaten Mimika.

Jefrey yang juga Sekretaris FKUB Kabupaten Mimika ini juga menegaskan kedamaian harus biasa dikumandangkan sehingga bisa menjadi budaya dalam masyarakat.

“Ada karena biasa, sehingga kita harus membiasakan kedamaian untuk menciptakan budaya itu dalam kehidupan masyarakat,” jelasnya.

Sementara Ketua FKUB Mimika, Ignatius Adii mengungkapkan kegiatan ini merupakan bentuk permintaan umat yang ada di Tanah Papua agar kedamaian tercipta.

Ignatius Adii juga mengingatkan, dalam kehidupan manusia hanya mampu berencana, sementara segala penentuannya hanya milik Tuhan.

“Doa adalah bentuk permintaan kepada Tuhan. Kita berdoa kepada Tuhan, kita jangan mengeluh kepada Tuhan. Sementara jawaban atas permintaan yang kita panjatkan diberikan atas kehendak Tuhan,” jelasnya.

Sedangkan Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra dalam sambutannya, mengapresiasi peranan tokoh agama dalam menciptakan kedamaian di Kabupaten Mimika.

Kapolres Gede juga menyambut baik kegiatan FKUB Mimika yang menggelar doa bersama untuk kedamaian di Tanah Papua.

“TNI Polri meminta dukungan para tokoh agama dalam menciptakan kedamaian di Tanah Papua. Kita harus menemegang prinsip keamanan saat ini menjadi kebutuhan bersama,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Kapolres Gede juga mengingatkan terkait kondisi saat ini, dirinya meminta seluruh warga Kabupaten Mimika untuk tetap tenang dan memegang teguh semboyan Eme Neme Yauware.

Kapolres Gede juga yakin jadi tidaknya Kota Timika menjadi Ibukota Provinsi Papua Tengah tidak akan mempengaruhi perkembangan pembangunan di daerah ini.

“Jadi atau tidak sebagai ibukota, Kota Timika akan tetap berkembang, sehingga mari bersama kita menyikapinya dengan tetap menjunjung semboyan Eme Neme Yauware dalam kehidupan di Kabupaten Mimika,” tuturnya.

Asisten II Setda Mimika, Willem Naa saat membacakan sambutan Bupati Mimika menegaskan, kegiatan doa bersama ini digelar untuk meminta kekuatan atas segala permasalahan baik ekonomi, politik maupun bencana alam.

Bupati Mimika juga meminta seluruh pihak di daerah ini untuk tetap bergandengan tangan guna menciptakan kedamaian di Tanah Papua.

“Kabupaten Mimika selama ini adalah daerah yang sangat toleran meski banyak warganya yang berbeda agama suku dan budaya,” ujarnya.

Bupati Mimika juga berterimakasih kepada FKUB yang selalu berkomitmen dalam membantu pemerintah daerah dalam menjaga kedamaian.

“Mari kita selalu solid dalam menjaga kedamaian di Kabupaten Mimika tanpa melihat suku, ras dan agama,” tutupnya.

Kegiatan Silaturahmi dan Doa Bersama Untuk Kedamaian Papua diakhiri dengan pelaksanaan doa oleh lima tokoh agama. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *