Timika, fajarpapua.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Mimika dalam waktu dekat akan segera menutup sebagian jalur lalu lintas pengiriman ayam dari luar Timika.
Hal itu guna mengembangkan peternak lokal yang saat ini telah ada 34 peternak binaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
“Kami akan tutup lalulintas ayam dari luar daerah dalam jangka waktu tertentu tapi belum full, sambil melihat kemampuan peternak lokal untuk menyediakan kebutuhan konsumsi ayam beku di Mimika,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani kepada wartawan di Timika, Senin (6/2).
“Jadi mungkin dalam minggu ini, kita masih rapat sambil kita siapkan kebijakan. Lalulintas ayam dari luar akan kita tutup, kebijakannya seperti itu, kita akan batasi atau kurangi kuota dan kita tutup lalulintas pemasukan ayam untuk jangka waktu tertentu,” lanjutnya.
Dikatakan, pasokan harga ayam dari peternak lokal tidak mampu menyaingi ayam dari luar, karena selisih harga mencapai kurang lebih Rp 5.000 – 6.000 perkilonya.
“Dan kebanyakan masyarakat memilih dengan harga murah, akibatnya para peternak lokal ini hanya menyiapkan dan memelihara pada saat menjelang hari-hari besar saja,” katanya.
“Karena mereka (peternak lokal) menjual ayam hidup gitu lho. Mereka tidak mampu bersaing, karena harganya lebih murah dari luar,” paparnya.
Sementara untuk pengisian rumah potong ayam, pihaknya tengah menyiapkan regulasi dan operasional dengan harus membatasi kuota dan akan diatur dengan para suplayer sehingga kedepan penanganan rumah potong hewan tersebut akan dikelola oleh pihak ketiga.
“Kita harus batasi kuota, kita akan batasi, kita atur dengan suplayer, dan membatasi kuota yang masuk. Karena rencana kedepan, ada pihak ketiga yang mau sewa, tapi kita masih siapkan draf perjanjian kerjasamanya,” pungkasnya.(feb)