BERITA UTAMAMIMIKA

GO Paspor Upaya Stasiun Karantina Pertanian Timika Dorong Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian di Papua Tengah

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

GO Paspor Upaya Stasiun Karantina Pertanian Timika Dorong Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian di Papua Tengah

Share this article
6b728e96 7a38 42f7 a815 363d2a55d549
Para peserta focus group discusion GO Paspor saat mendengar sambutan Kepala Kantor Karantina Pertanian Timika.Foto: Febri

Timika, fajarpapua.com – Dalam rangka mendorong akselerasi ekspor komoditas pertanian asal Papua Tengah, Kementerian Pertanian melalui Badan Pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika pada Selasa (21/3) menggelar Focus Group Discussion bertajuk “GO Paspor” atau Papua Tengah Bisa Ekspor.

Kegiatan yang mengusung tema ‘Bersama Kita Dongkrak Ekspor Komoditas Pertanian Asal Papua Tengah’ dilaksanakan guna menindaklanjuti Program Kementerian Pertanian yang biasa disebut Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks secara khusus terhadap komoditas pertanian.

ads

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika, Ferdi S.P., M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan mendorong ekspor komoditas pertanian diharapkan dapat meningkatkan devisa khususnya di Papua Tengah.

“Ada dua hal yang bisa merubah perekonomian kita yakni Investasi dan Ekspor Komoditas, jadi ekspor komoditas pertanian kita diharapkan dapat meningkatkan devisa khususnya di Papua Tengah,” ujar Ferdi.

Kata Ferdi, Kementerian pertanian sebagaimana dalam Permentan Nomor 19 tentang membangun ekspor komoditas pertanian dan Permentan nomor 7 tahun 2020 bahwa Karantina Pertanian telah ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan ekspor komoditas pertanian.

“Karantina Pertanian ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan ekspor komoditas pertanian baik nasional maupun di daerah-daerah seluruh Indonesia,” katanya.

“Dengan adanya arahan itu kita mempunyai program yang dikenal dengan Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor, khususnya komoditas pertanian yang merupakan suatu tindakan yang dilakukan semua pihak stakeholder baik pusat maupun daerah dengan mendukung ekspor tiga kali lipat secara periodik dari 2022 hingga 2024,” paparnya.

Adapun langkah strategis Kementerian Pertanian yang telah diupayakan yakni dengan meningkatkan produk ekspor komoditas pertanian, menambah mitra dagang dan lain-lain.

“Langkah strategis kementerian pertanian yang telah diupayakan bahwa kita dalam rangka mewujudkan Gratieks itu kita memiliki strategi yang diantaranya meningkatkan produk ekspor komoditas pertanian, menambah mitra dagang,” kata dia.

“Di Mimika banyak komoditas potensial, seperti kopi, kelapa. Jadi harapan semua bisa bersama bahu membahu dalam meningkatkan ekspor komoditas pertanian,” tambahnya.

Sementara itu Asisten II Setda Mimika Petrus Lewa Koten mengatakan bahwa ada lima langkah strategis dalam mencapai Gratieks, yakni meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan ekspor baru, menambah ragam komoditas ekspor, meningkatkan frekuensi, menambah negara mitra dagang.

“Ekspor komoditas pertanian menjadi salah satu harapan untuk para petani khususnya yang ada di Mimika Provinsi Papua Tengah saat ini,” kata Petrus.

Menurutnya Produksi petani yang berlimpah tanpa adanya tujuan distribusi pasar yang pasti membuat harga yang didapatkan oleh petani sangat rendah dan tidak sebanding dengan apa yang sudah dikeluarkan petani baik dari segi modal, tenaga dan waktu.

Untuk itu kata Petrus bahwa kegiatan FGD ini merupakan langkah strategis dalam rangka memperkuat harmonisasi dan jejaring koordinasi yang kuat antar pemangku kelembagaan yang berwenang guna mengakselerasi ekspor komoditas pertanian melalui komitmen bersama klinik ekspor terintegrasi secara digital menuju petani maju. mandiri dan modern dan meningkatkan sinergitas pemerintah daerah dengan pemerintah pusat untuk mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian.

“Semoga kolaborasi yang dihasilkan dari FGD ini diharapkan mampu mewujudkan komitmen bersama dalam mendongkrak ekspor komoditas pertanian secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas melalui layanan klinik ekspor terintegrasi secara digital melalui forum bersama dalam upaya mempersingkat birokrasi dari hulu ke hilir dan percepatan layanan secara cepat, cermat dan akurat,” tuturnya.

“Perlu diketahui, balai karantina ini memiliki peran aktif dalam membangun pertanian oleh karena itu kami sangat mengapresiasi inovasi dan kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Mimika baik itu optimalisasi pelayanan dan desiminasi teknologi,” tutupnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *