BERITA UTAMAPAPUAPEMILU 2024

Sistem Noken Berpotensi Timbulkan Korban Jiwa, Kapolda Fakhiri Sebut 12 Kabupaten di Papua Rawan Konflik pada Pemilu 2024

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Sistem Noken Berpotensi Timbulkan Korban Jiwa, Kapolda Fakhiri Sebut 12 Kabupaten di Papua Rawan Konflik pada Pemilu 2024

Share this article
1a4f7b28 6833 4324 9c47 e79b8344def1
 Pemilu 2024.

Timika, fajarpapua.com – Berdasar pemetaan kepolisian, sebanyak 12 kabupaten di Papua masuk kategori rawan konflik pada Pemilu 2024.

Selain itu, sistem Noken yang selama ini diterapkan disejumlah wilayah juga berpotensi memicu kerawanan yang berujung pada timbulnya korban jiwa.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkap 12 kabupaten tersebut meliputi; Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai, Puncak, Nduga, Lanny Jaya, Puncak Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Tolikara, dan Yalimo.

“Perlunya mengurangi penggunaan sistem noken, karena sistem ini dianggap sebagai pemicu terjadinya konflik yang berpotensi menimbulkan korban jiwa,” kata Mathius kepada wartawan, Selasa (11/7).

Menurut penjelasan Mathius, sistem noken berpotensi memicu konflik karena para pelaku politik dapat merebut suara yang tersisa. Hal ini yang menurutnya mesti menjadi perhatian serius demi menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

“Karena mereka merebut sisa suara para pelaku politik ini, ia memasarkan Pemilu ini kalau bisa one man one vote atau satu orang satu suara,” katanya.

Mathius mengklaim Polda Papua akan melakukan serangkaian langkah antisipatif untuk meminimalisir terjadi konflik di 12 kabupaten tersebut saat Pemilu 2024. Namun di sisi lain, dia juga berharap pemerintah daerah bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dapat mengurangi penggunaan sistem noken.

“Pemerintah daerah setempat bersama Komisioner KPU dan Bawaslu untuk dapat mengontrol Daftar Pemilih Tetap, kalau bisa Pemilu dilakukan one man one vote,” pungkasnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *