BERITA UTAMAMIMIKA

Kunjungi Institut Pertambangan Nemangkawi, Wapres Apresiasi Pendidikan Vokasi di Lembaga Milik PTFI Tersebut

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

Kunjungi Institut Pertambangan Nemangkawi, Wapres Apresiasi Pendidikan Vokasi di Lembaga Milik PTFI Tersebut

Share this article
b9da7dbd c00f 49e4 a9d5 574c736184ad
Tampak Wapres K.H. Ma’ruf Amin saat melakukan kunjungan kerjanya ke Institut Pertambangan Nemangkawi di Kuala Kencana Timika Rabu, (12/7).

Timika, fajarpapua.com – Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Papua Tengah, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengunjungi dan menyapa para peserta didik di Institut Pertambangan Nemangkawi milik PT Freeport Indonesia (PTFI) Kabupaten Mimika, Rabu, (12/7).

Program ini diselenggarakan sebagai bagian dalam upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi fokus utama pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia maju.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemerintah mendorong berbagai program yang terkait dengan ketenagakerjaan. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kompetensi dan produktivitas melalui pelatihan vokasi.

“Kita harus meningkatkan kompetensi dan produktivitas penduduk usia produktif agar memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” ucap Wapres dalam kunjungannya.

Dalam upaya revitalisasi pendidikan, Wapres menambahkan, beberapa strategi telah diadopsi oleh pemerintah. Salah satunya adalah mendorong transformasi pendidikan dan pelatihan vokasi dari hulu ke hilir, dimana fokus tidak hanya pada aspek teoritis, tetapi juga pada aplikasi praktis dalam dunia nyata, memperkuat link and match antar lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi dengan sektor industri, serta melakukan transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi.

Dengan demikian, Wapres berharap agar PTFI selain membangun infrastuktur sekolah, juga melakukan transformasi pendidikan vokasi ini dari hulu ke hilir.

“Sangat diharapkan agar dukungan dari dunia industri, seperti PT Freeport Indonesia tidak hanya terbatas pada program Corporate Social Responsibility (CSR), tetapi juga melibatkan kolaborasi yang berkelanjutan. Negara-negara maju telah mengakui pentingnya pendidikan vokasional dalam membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, Indonesia juga harus ikut serta dalam proses serupa guna meningkatkan kualitas tenaga kerja,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, menjelaskan bahwa PTFI telah berkomitmen untuk terus meningkatkan pendidikan di Papua.

Tony memaparkan, sejak 1996 upaya tersebut telah dilakukan oleh PTFI secara berkelanjutan, sekaligus meningkatkan jumlah pekerja asli Papua di PTFI yang saat ini sudah mencapai lebih dari 40 persen.

“Di dalam area kerja, PTFI telah melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan pendidikan anak-anak muda Papua, termasuk di Institut Pertambangan Nemangkawi,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama.

Tony juga menyampaikan bahwa Institut Pertambangan Nemangkawi adalah Balai Latihan Kerja, yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda Papua. Di lembaga ini, mereka dapat mengikuti pelatihan kerja, seperti program magang, selain program pelatihan untuk menjadi operator pertambangan dan mengembangkan kemampuan lainnya. Hal ini bertujuan agar mereka menjadi tenaga kerja terampil atau ‘skilled worker’ yang siap untuk bekerja baik di PTFI maupun di perusahaan-perusahaan lainnya.

“Sehingga ketika mereka mulai bekerja, baik di PTFI maupun di perusahaan lain, mereka telah memiliki kesiapan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kerja terampil,” tutup Tony.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *