Timika, fajarpapua.com – Korban meninggal dunia akibat cuaca ekstrim di Kabupaten Puncak Papua Tengah hingga hari ini berjumlah enam orang. Jumlah tersebut dihimpun Puskesmas Sinak di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak.
Bupati Puncak Willem Wandik di posko tanggap bencana di Timika Kamis (3/8) mengatakan, korban meninggal tersebut karena kekurangan bahan makanan yang disebabkan oleh gagal panen karena cuaca ekstrim.
“Kebun mereka gagal panen akhirnya kekurangan makanan. Mereka terpaksa mengkonsumsi makanan hasil kebun yang terkena cuaca ekstrim yang busuk dan beracun, karena mau makan apa lagi. Selain itu mungkin ditambah kondisi fisiknya kurang kuat akhirnya meninggal,” katanya.
Menurut Bupati Wandik, saat ini tim medis sudah didatangkan dan masih memeriksa kesehatan penduduk yang terdampak bencana tersebut.
“Dokter sudah masuk disana sejak empat hari lalu dan pengobatan sudah berjalan, sudah teratasi. Masyarakat sudah mendapat layanan kesehatan,” tuturnya.
Wandik juga mengungkapkan fakta baru, dimana tidak adanya bahan makanan yang masuk karena sejak enam bulan lalu tidak ada pesawat yang mendarat di wilayah tersebut lantaran gangguan keamanan. Sehingga pada saat bencana di dua distrik tersebut tidak ada cadangan bahan makanan.
“Tiap tahun kami anggarkan dari APBD untuk penanganan bencana ini. Tapi tahun ini bisa terjadi kematian karena sejak enam bulan tidak ada pesawat masuk. Tidak ada penerbangan yang masuk bawa bahan makanan dan saat cuaca ekstrim tidak ada bahan makanan sama sekali. Jika enam bulan kemarin penerbangan tidak tutup saya pikir tidak akan terjadi seperti ini,” ungkapnya.
Bupati Wandik menambahkan hingga saat ini sudah ada 300 ton bantuan di Kabupaten Mimika yang siap didistribusikan ke dua distrik terdampak tersebut secara bertahap.
“Kami akan distribusikan secara bertahap, pelan-pelan kita sesuaikan dengan kapasitas penerbangan tiap hari minimal dua kali kita kirim kesana,” ujarnya.(ron)