Timika, fajarpapua.com – Sebanyak 318 proposal pemekaran kampung masuk di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Mimika hingga Tahun 2023 ini.
Kepala DPMK Mimika, Petronela Uamang saat ditemui di Hotel Horison Diana Timika, Sabtu (4/11) mengatakan, 318 proposal yang masuk tersebut yang memenuhi syarat sebanyak 99 proposal.
“Sebenarnya sudah dianggarkan di Tahun 2021 dan dokumennya sudah ada di kami. Tinggal kita akan meneruskan untuk diundang-undangkan lagi, itu yang masih belum,”katanya.
Sementara Direktur Fasilitasi Kerjasama Lembaga Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Murtono mengatakan, pemekaran Kampung itu melihat dari kebutuhan dan potensi yang ada di Kampung tersebut.
Bukan karena teriming-iming dana kampung sehingga berlomba-lomba melakukan pemekaran kampung.
“Pemekaran adalah sebuah keniscayaan, melihat dari kebutuhan dan potensi yang ada, bagaimana potensi Kampung kita dan SDM. Bukan karena ada Dana Desa terus berlomba-lomba lakukan pemekaran Kampung,” ujarnya.
Menurutnya Dana Desa tidak akan bertambah karena adanya pemekaran Kampung, malahan akan mengurangi alokasi setiap daerah.
“Implikasinya Dana Desa tidak bertambah, sehingga mengurangi alokasi setiap daerah. Oleh karena itu Pemekaran Kampung sebaiknya dipertimbangkan kembali kemanfaatnya kepada masyarakat,”tegasnya.(ron)
Di kabupaten timika itu, Rumput, kayu, batu dan binatang/hewan semua dijadikan manusia itu, tujuannya untuk menambah jumlah penduduk padahal rillnya di lapangan itu penduduk di kabupaten mimika sedikit saja. Hal itu bisa dibuktikan dgn jumlah rumah yang ada di kabupaten mimika yang jumlahnya sedikit saat ini.