BERITA UTAMAPAPUA

Sinergi PLN dan Lanud Silas Papare Untuk Papua Terang

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
1
×

Sinergi PLN dan Lanud Silas Papare Untuk Papua Terang

Share this article
89f0d1be bb2e 45ec a98a 79512e02982d
Foto bersama

Jayapura, fajarpapua.com- Sebagai upaya meningkatkan sinergi dalam melistriki Tanah Papua, PT PLN (Persero) melakukan kunjungan silaturahmi ke TNI-AU Lanud Silas Papare di Jayapura. Kunjungan yang diterima langsung oleh Komandan Lanud (Danlanud) Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah tersebut berjalan dengan hangat dengan beberapa pembahasan mengenai kondisi kelistrikan terbaru pada (15/12).

Audiensi ini bertujuan membahas kolaborasi dengan TNI-AU dalam upaya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan khususnya di Papua. Saat ini, ada sebanyak 90 desa di Papua yang menjadi fokus PLN untuk dilistriki, tersebar di daerah Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, dan Maybrat.

ads

Danlanud Silas Papare, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, menyatakan bahwa pihaknya akan membantu PLN dalam mendistribusikan berbagai material untuk memberikan penerangan di daerah-daerah. Kondisi geografis yang menantang dan cukup luas menjadi alasan utama perlunya koordinasi berbagai pihak agar upaya percepatan dalam menerangi seluruh masyarakat bisa segera terwujud.

“Pada prinsipnya kami siap memberikan dukungan, namun tetap menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Saat ini rute penerbangan yang tersedia yaitu tujuan Wamena dan Oksibil dengan menggunakan pesawat tipe CN dengan kapasitas maksimal sekitar 2-3 ton,” ungkapnya, Minggu (24/12/2023).

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menjelaskan pembangunan kelistrikan di seluruh Tanah Papua cukup menantang dengan akses yang terbatas khususnya untuk wilayah pegunungan. Tidak jarang pengiriman material untuk mencapai beberapa desa harus melalui jalur udara

“Sisa desa yang belum berlistrik dan lokasinya jauh dari Sistem Jaringan yang ada akan mendapatkan infrastruktur kelistrikan berupa Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) dan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL). APDAL merupakan suatu piranti penyimpanan dan penyaluran energi listrik berbasis baterai yang dapat diisi ulang pada SPEL. Kedua teknologi ini diharapkan dapat memberikan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan karena menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber utamanya,” papar Budiono.

Saat ini PLN tengah berproses membangun jaringan listrik di Kabupaten Pegunungan Bintang yaitu pembangunan jaringan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Iwur ke Sistem Oksibil. Total material yang perlu dimobilisasi untuk pelaksanaan proyek ini mencapai sekitar 160 ton. Untuk mendukung mobilisasi material, saat ini PLN telah menjalin kerjasama dengan angkutan kargo udara komersil. Kendati demikian, kerjasama dengan TNI-AU Lanud Silas Papare tetap diperlukan, khususnya untuk mengakses daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh penerbangan komersil.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *