Timika, fajarpapua.com- Penjabat Gubernur Papua, M. Ridwan Rumasukun terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena terkena lemparan batu yang dilakukan oleh massa yang mengarak peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe pada Kamis (28/12) pagi tadi.
Dari video yang beredar, nampak ajudan dan sejumlah aparat keamanan menyelamatkan Pj. Gubernur Papua yang terlihat memegangi kepalanya yang terluka kearah kendaraan.
Di foto lainnya, nampak juga wajah Ridwan Rumasukun yang diselimuti darah berada didalam kendaraan yang membawanya ke rumah sakit.
Selain itu massa juga dilaporkan menyerang aparat TNI-Polri yang melakukan pengamanan jalannya arak-arakan dari Bandara Sentani menuju Kampus STAKIN Sentani, Jayapura.
Akibatnya, sejumlah personil TNI-Polri mengalami luka-luka, bahkan ada diantaranya terpaksa dievakuasi ke RS Bhayangkara Jayapura karena mengalami cidera yang cukup parah.
Bahkan dari video yang diterima fajarpapua.com, terlihat massa juga melakukan perusakan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat termasuk truk personil milik TNI.
Seperti diketahui setibanya di Bandara Sentani, Kamis (28/12) jenazah Lukas Enembe dibawa ke Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Awalnya jenazah Mantan Gubernur Papua itu dibawa ke STAKIN dengan menggunakan mobil jenazah.
Namun, ribuan massa yang telah menanti kedatangan jenazah Lukas Enembe di depan VIP Bandara Sentani Jayapura memiliki pendapat berbeda.
Mereka ingin peti jenazah Gubernur Papua 2 periode tersebut diarak ribuan massa menuju kompleks STAKIN Sentani.
Arak-arakan jenazah Lukas Enembe sempat rusuh, dimana massa melempar batu ke arah gedung-gedung di sepanjang jalan, mulai dari Hotel Grand Tahara hingga Borobudur Sentani.
Sejumlah bangunan rumah, kantor, hingga pertokoan terkena dampak dari aksi lempar batu tersebut.
Hal ini membuat polisi mengambil tindakan dengan melepaskan tembakan ke udara. (mas)