Jayapura, fajarpapua.com- Pj. Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun meresmikan Masjid Agung AL Aqsha Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (17/5).
Peresmian Masjid Agung AL Aqsha Sentani ini dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Hana Hikoyabi dan sejumlah Muspida Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura.
Pj Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun mengatakan menyambut gembira dan bersyukur serta menyampaikan terima kasih kepada dewan penasehat, penanggung jawab, panitia pembangunan dan para jamaah Masjid Al-Aqsha Sentani dan berbagai pihak terkait lainnya, yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
“Semoga dengan selesainya pembangunan Masjid ini akan dilanjuti dengan pembangunan sarana prasarana lainnya, sehingga Masjid Al- Aqsha Sentani ini dapat dipergunakan dan memberikan manfaat bagi umat Islam dan warga sekitar serta umat lainnya,”kata Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.
Ia mengatakan, Masjid Al-Aqsha Sentani bukan hanya dilihat sebagai suatu sarana fisik tempat ibadah semata akan tetapi, fungsi masjid pada hakikatnya adalah membangun jamaah dan membina basis dakwah yang akan bermuara pada kualitas umat.
“Melalui masjid kita dapat memperkokoh tali silaturahim dan persaudaraan di antara kita semua. Kita juga bisa meningkatkan komitmen kita dan amal kita untu membantu kaum dhuafa, kaum miskin yang memerlukan bantuan kita,”ujarnya.
Sesuai namanya, kata Ridwan, Al-Aqsha Sentani, saya berharap keberadaan masjid ini mampu memperkuat cinta kasih antar umat dalam bingkai ukhuwah Islamiyah.
Apapun perbedaan yang timbul di kalangan umat Islam, sepanjang bukan menyangkut masalah akidah dan ibadah, tidak boleh menjadikan umat terpecah.
Ditempat yang sama Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung AL Aqsha Sentani, Ir. Ichdar Tolat menyampaikan pembangunan masjid tersebut dilaksanakan sejak tahun 2015 hingga selesai pembangunannya dan diresmikan hari ini.
Pengembangunan masjid dilakukan karena perkembangan umatnya yang terus bertambah sehingga harus dilakukan perluasan tempat ibadah. “Bangunan masjid sebelumnya sudah tidak mampu menampung jamaah yang begitu banyak, namun dengan segala keterbatasan para pendahulu baru sekarang bisa dikembangkan,”ucapnya.
Ichdar menuturkan bangunan Masjdi ini dikerjakan selama 9 tahun dengan menggunakan dana jamaah dan pemerintah maupun sponsor lainnya. “Biaya pembangunan masjid ini menelan biaya senila Rp30 miliar lebih terdiri dari dana tunai dan berupa bahan-bahan bangunan,”katanya.(hsb)