BERITA UTAMAJayapura

Kelola Limbah Puskesmas, Dinkes Kabupaten Jayapura Gandeng Unicef dan Gapai Harapan Papua

89
×

Kelola Limbah Puskesmas, Dinkes Kabupaten Jayapura Gandeng Unicef dan Gapai Harapan Papua

Share this article
IMG 20240624 WA0031
Petugas kesehatan saat mengikuti training pengelolaan limbah kesehatan

Jayapura, fajarpapua.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura melakukan kerjasama dengan Unicef melalui Gapai Harapan Papua dalam pengelolaan limbah kesehatan di Puskesmas.

Pengelolaan limbah kesehatan ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI yang menugaskan kepada Dinas Kesehatan untuk mengelola limbah di tempa fasilitas, karena sering terjadi masyarakat yang berobat ke Puskesmas mendapatkan penyakit baru.

“Peraturan Menteri Kesehatan menugaskan kepada kita untuk bagaimana mengelolah medis di fasilitas. Sering sekali terjadi masyarakat yang berobat malah mendapatkan penyakit baru, penyakit menular di fasilitas karena tata kelolah limbah itu tidak baik seperti limbah padat yang harus dibakar ditempat, dan juga limbah cair,”ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang, Senin (24/6).

Untuk itu menangani limbah itu, Dinas kesehatan Kabupaten Jayapura bekerjasama dengan Unicef untu program Wash Fit yang telah membantu dunia bagaimana kesehatan primer itu bisa mencegah terjadinya infeksi sekunder di fasilitas.

“Unicef bantu kami untuk lalukan penilaian, dan setelah dinilai kita punya masalah besar yaitu penyediaan listrik yang tidak ada yang backup di masing-masing fasilitas, kemudian masalah air tidak mengalir, dan masalah pemusnahan limbah padat maupun cair,”katanya.

Kemudian, dikatakan Edward, khsusu penilaian limbah cair yang tidak jalan maksimal di Puskesmas Waibu, maka kami mengundang pihak yang membangun ipal kami dengan UNICEF dan seluruh petugas Puskesmas yang akan melihat bagaimana tata cara pengelolaan limbah di Puskesmas melalui in haouse training. Dengan harapan agar tidak hanya Sanitarian atau kesehatan lingkungan saja yang mengetahui, tetapi petugas kesehatan dan dokter juga mengetahui masalah tersebut karena semua limbah ada di semua ruangan.

“Kita tau bahwa nilai satu alat Ipal itu seharga Rp600 juga, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik,”ungkapnya.

Ditempat yang sama HR Officer Gapai Harapan Papua, Reza Jonatan menjelaskan, Unicef bersama Gapai Harapan Papua dan Pemkab Jayapura sejauh ini terus melakuka pendorongan terkait pengelolaan limbah medis di 10 Puskesmas yang ada di Kabupaten Jayapura. Ke 10 Puskesmas yang kami dampingi itu yakni Puskesmas Harapan, Puskesmas Sentani, Puskesmas Waibhu, Puskesmas Dosay, Puskesmas Depapre, Puskesmas Sawoy, Puskesmas Namblong, Puskesmas Genyem, Puskesmas Nimbokrang dan Puskesmas Demta.

“Saat ini sedang berlangsung terkait rehabilitasi di 10 Puskesmas tersebut termasuk toilet untuk ifabel atau yang ramah ifabel dan water sistem. Harpanya 10 Puskesmas ini bisa jadi pilot project yang dapat menggambarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura,”katanya.

Dijelaskan dia, membantu Dinkes Kabupaten Jayapura untuk mendorong Puskesmas-Puskemas agar dapat mempunyai fasilitas yang baik dalam menjawab semua kebutuhan masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *