Timika, fajarpapua.com
Aksi penipuan yang menimpa puluhan tukang ojek di Kota Timika selama sepekan ini oleh oknum yang mengaku dokter IGD RSUD Mimika ternyata sudah terjadi sejak tiga tahun lalu.
Modus para pelaku berbeda-beda, ada yang mengaku dokter, anggota TNI atau Polisi. Sebenarnya target mereka bukan memesan makanan tapi pulsa.
Deiby Poli, pemilik rumah makan Tondano kepada Fajar Papua, Kamis (18/9) mengaku motif penipuan yang menimpa tukang ojek selama sepekan ini sebenarnya sudah sering terjadi sejak tahun 2017 lalu.
Dikatakan, ketika itu pelaku yang mengaku anggota TNI memesan kue di warungnya.
“Dia pesan dalam jumlah banyak katanya ada acara di Koramil Kota. Saya sudah buatkan banyak, pas mau diantar dia bilang tolong kirim dengan pulsa nanti dibayarin, waktu itu anak saya curiga bilang mama jangan kayaknya itu penipuan,” ungkap Deiby.
Ia sempat berpikir tidak mungkin anggota TNI Koramil memesan pulsa sebab konter di tempat tersebut cukup banyak.
“Tapi karena sudah terlanjur buat kue saya ke sana, saya menyesal sekali ternyata anggota di sana bilang tidak ada yang pesan,” ujar Deiby.
Takut banyak korban lain, dia mengumumkan apa yang dialaminya di media sosial FB. Ternyata mendapat respon yang sangat banyak dari warga Timika yang juga mengalami kejadian serupa.
“Kami minta tim Cyber Polres Mimika bisa perhatikan hal ini,” harapnya.