Jakarta, fajarpapua.com
Slogan “PAN Adalah Amien Rais” sudah usang dan sudah tidak akan lagi digunakan sejak Amien Rais mendeklarasikan Partai barunya yaitu Partai Ummat. Hal tersebut disampaikan Politikus Partai Amanat Nasional ( PAN ) Guspardi Gaus.
Ia mengatakan, Amien Rais adalah politikus senior dan sangat melekat dengan PAN, itulah awalnya tersebut slogan “PAN adalah Amien Rais.” Yang belakangan ini harus mereka akui harus tidak lagi digunakan.
Tokoh pendiri PAN yang dikenal sebagai salah satu tokoh Reformasi 98, Amien Rais telah membawa PAN sebagai partai pelopor reformasi dan menjadi bagian baris terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa.
“PAN sebagai pelopor reformasi dan menjadi barisan terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa belum tuntas sampai puncak, sekarang dia malah mendirikan partai baru,” ucap Guspardi Gaus.
Kemunculan partai Ummat yang dideklarasikan Amien Rais disebutkan bahwa hal tersebut tidak membuat PAN merasa terganggu. Berdasarkan basis suaranya saja, PAN dan Partai Ummat adalah dua partai yang berbeda basis massa.
Disatu sisi Partai Ummat lebih memilih basis massa agamis, sementara di sisi lain PAN memilih basis massa dari kalangan nasionalis.
“Siapa saja bisa mendirikan partai, itu merupakan hak politik dan bagian dari demokrasi. PAN menghargai Pak Amien untuk mendirikan Partai Ummat. PAN juga mengucapkan selamat atas dideklarasikannya Partai Ummat ini oleh Pak Amien” ucap anggota komisi II Dewan Perwakilan Rakyat RI itu.
Perlahan namun pasti Slogan PAN adalah Amien Rais akan digantikan dengan sebuah slogan yang lebih memili arti yang lebih berdasarkan kepada visi misi partai dibandingkan lebih kepada individu.
Kekuatan dari Partai Amanat Nasional diperkirakan tidak akan berkurang seiring dengan keluarnya Amien Rais dari Partai Amanat Nasional dan berdirinya Partai Ummat. Justru kehadiran Partai Ummat akan lebih menyemarakan kancah politik di Tanah Air ini pada Pemilu selanjutnya.
Yang terpenting adalah menjaga stabilitas keamanan dan stabilitas politik di Indonesia ini, sekecil apapun organisasi atau partainya atau sebesar apapun organisasi atau partainya tetap akan berhadapan dengan Pemerintah terutama aparat keamanan bila merusak stabilitas keamanan dan politik di Indonesia sesuai yang pernah disampaikan oleh Moeldoko saat merespon penolakan KAMI beberapa waktu lalu atas pembubaran acaranya.(isa)
