BERITA UTAMAMIMIKA

FPHS Mulai Data Warga Banti yang Hendak Pulang Kampung

pngtree vector tick icon png image 1025736
5
×

FPHS Mulai Data Warga Banti yang Hendak Pulang Kampung

Share this article
Warga tembagapura
Warga Banti Opitawak yang minta dipulangkan ke kampung asal mereka.

Timika, fajarpapua.com – Forum Pemilik Hak Sulung (FPHS) atas area konsesi pertambangan PT Freeport Indonesia selama beberapa hari terakhir mulai mendata warga Banti 1, Banti 2 dan Opitawak yang selama tujuh bulan terakhir eksodus sementara ke Timika untuk dipulangkan kembali ke kampung halaman mereka di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

Sekretaris 1 FPHS Tsingwarop Yohan Songgonao di Timika, Jumat, mengatakan pendataan warga tiga kampung itu akan dilakukan hingga akhir Oktober ini sehingga bisa diketahui secara pasti berapa banyak warga yang nantinya akan kembali ke kampung mereka.

ads

“Sudah mulai pendataan di Posko Jalan C Heatubun Kwamki Baru. Kami dari FPHS bersama kuasa hukum membantu memfasilitasi keinginan warga tiga kampung untuk segera kembali ke kampung mereka di Distrik Tembagapura agar bisa merayakan Natal pada Desember nanti di kampung,” ucap Yohan.

Berdasarkan hasil diskusi pengurus FPHS dengan warga tiga kampung itu, mereka bersepakat untuk bisa dipulangkan ke Tembagapura setelah tanggal 1 Desember atau paling lambat sekitar 10 Desember.

“Kalau mereka terus-terusan berada di Timika tentu ini menjadi beban tersendiri, mereka tidak punya tempat tinggal hanya menetap di rumah keluarga ataupun tinggal di rumah kontrakan berdesak-desakan. Kondisi mereka sangat memprihatinkan, apalagi tidak ada pihak yang memperhatikan nasib mereka,” tutur Yohan.

FPHS bersama kuasa hukum dari Kantor Hukum dan HAM Lokataru Foundation pimpinan Haris Azhar hanya akan berupaya memfasilitasi pemulangan warga Banti 1, Banti 2 dan Opitawak.

Sementara warga Kimbeli yang juga pada awal Maret diungsikan ke Timika dari Tembagapura sebetulnya bukan merupakan warga asli, namun hanya membuat perkampungan darurat untuk tujuan mendulang butiran emas di Kali Kabur.

Sejauh ini FPHS sudah menjalin komunikasi dengan pihak manajemen Freeport, pimpinan TNI dan Polri di Mimika untuk memulangkan sekitar 1.800 warga tiga kampung itu.

“Sebetulnya pimpinan TNI dan Polri serta manajemen Freeport tidak ada masalah. Malah CLO Freeport siap menyediakan bus untuk mengangkut masyarakat kembali ke Tembagapura. Memang ada sedikit ganjalan dari pihak-pihak tertentu terkait rencana pemulangan masyarakat Distrik Tembagapura. Kami tidak tahu ada apa sesungguhnya dibalik sikap mereka itu. Tentu dalam perjalanan ke depan semua ini akan terbuka secara terang-benderang,” papar Yohan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *