BERITA UTAMAMIMIKAPAPUA

Rapat Teknis Pesparawi XIII Hari ke-3, Kembali Tegaskan Tempat Pelaksanaan di Timika

cropped cnthijau.png
20
×

Rapat Teknis Pesparawi XIII Hari ke-3, Kembali Tegaskan Tempat Pelaksanaan di Timika

Share this article
Rapat teknis Pesparawi XIII hari ketiga
Rapat teknis Pesparawi XIII hari ketiga

Ketiga, hal yang penting dibicarakan tempat pelaksanaan lomba karena setelah PON maka digunakan venue. “Mudah-mudahan dalam pertemuan hari ini, ada konsep yang kita putuskan bersama,” bebernya.

Sedangkan Ketua Umum LPPD Provinsi Papua, Ellia Loupatty, dalam arahannya mengatakan, hari ini LPPD dan panitia memproklamasikan kembali pelaksanaan Pesparawi di Mimika. Hanya saja gaya dan cara yang harus dibicarakan.

ads

“Kita awalnya berharap gaya dan cara normal. Tapi karena pandemi, semua berubah. Panitia dan LPPD, mari kita semua berdoa supaya kondisi normal. Karena akan bertambah 4.000 sampai 6.000 orang selama 10 hari di Timika ini,” ungkapnya.

Elly mengingatkan peserta kontingen dan panitia agar berhati-hati dengan sampah. Kata dia, sampah merupakan sumber penularan Covid 19.

“Makanya harus pikirkan makanan kotak, atau bagaimana. Saya harap panpel sudah siapkan protokol pembuangan sampah. Kalau bisa jangan pakai botol, pakai botol masing-masing,” usulnya.

Dia mengemukakan, panitia harus meningkatkan kualitas pelayanan apalagi fasilitas sudah sangat siap.

“Ini hal sepeleh tapi sangat berpengaruh, harap jangan curiga dewan juri. Jangan seperti di daerah lain yang kisruh akibat dewan juri. Yang ada dewan juri kita pasti netral. Intinya kita memuliakan memuji Tuhan. Juara itu nomor dua,” ungkapnya.

Seperti syair lagu, Elly meminta semua pihak membuang rasa cemburu dan menepiskan curiga, karena LPPD Provinsi Papua tidak berkepentingan tentang siapa yang juara.

“Bagaimana Pesparawi di Timika orang yang tidak seiman ikut merasakan sukacita yang mendalam dengan moment ini,” harapnya.

Dikatakan, untuk pandemi 19, dirinya sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid Provinsi Papua. Pihaknya akan kembali berkoordinasi didampingi Panpel dan Kadinkes Mimika.

“Saya baru selesai rapat kerja sinode GKI yang berlangsung di Ayamaru. Kami Raker di sana di tenda besar lapangan bola, mereka sewa tenda dari Jawa. Jaminan dari Satgas Papua Barat karena ada pengecualian untuk gereja maka diijinkan. Tapi protokol kesehatan sangat ketat. Hanya panitia yang punya ID card jelas yang boleh ada dalam kemah acara,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *