Timika, fajarpapua.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Timika saat ini membutuhkan fasilitas klinik, kendaraan operasional dan air bersih.
Akibat ketiadaan klinik, selama ini jika ada warga binaan yang sakit, terpaksa dibawa ke Puskesmas, RSMM atau RSUD Mimika.
Kalapas Timika sudah sampaikan kondisi riil ini ke Komisi A DPRD Mimika saat kunker ke tempat tersebut.
“Saat kunker waktu itu Bapak dan Ibu DPRD sudah catat dan kata mereka akan ajukan ke Pemkab melalui OPD teknis agar bisa membantu kesulitan yang dihadapi Lapas Timika,” kata PLH Kalapas Timika, Munir Kossah, SE kepada fajarpapua.com, Sabtu (18/12).
Kata Munir, keberadaan klinik mendesak agar jika ada warga binaan yang sakit bisa langsung dirawat, kecuali yang mengalami sakit serius barulah dirujuk ke RSUD dan RSMM.
Selain itu stok air bersih yang sangat terbatas. Untuk kebutuhan sehari-hari, Lapas Timika menggunakan mobil tangki air.
“Satu mobil tidak cukup untuk kebutuhan 222 warga binaan di sini. Permintaan air bersih dan kendaraan operasional sudah disampaikan Kalapas kepada bapak/ibu dewan yang berkunjung beberapa waktu lalu,” tukasnya.
Menjawab pertanyaan wartawan bahwa Lapas itu lembaga vertikal, dia akui memang benar Lapas instansi pusat tapi tugas utamanya membina warga Mimika.
“Kalau Lapas bimbing anak Timika apa salahnya Pemkab ikut berkontribusi melengkapi kekurangan yang ada. Sementara dari kementrian anggarannya terbatas maka Kalapas meminta bantuan dan mendorong DPRD dan Pemkab Mimika untuk ikut membantu Lapas Timika. Bisa saja Bapak dan ibu dewan sampaikan ke OPD teknis dan OPD teknis ajukan nanti di program 2022. Kita belum tahu, nanti kita tunggu informasi lebih lanjut,” jelas dia mengakhiri wawancara. (mar)
