BERITA UTAMAPAPUA

Ricuh Aksi Demo di Nabire, Dua Masyarakat yang Tidak Terlibat Aksi Jadi Korban Anarkisme Massa

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Ricuh Aksi Demo di Nabire, Dua Masyarakat yang Tidak Terlibat Aksi Jadi Korban Anarkisme Massa

Share this article
Korban penganiayaan.
Korban penganiayaan.

Jayapura, fajarpapua.com– Aksi unjuk rasa penolakan Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Nabire berujung ricuh.

Dua warga berinisial U (40) ojek, dan PIS (32), diserang, dan dianiaya saat berlangsung setelah pembubaran demo. Selain itu, massa juga merampas kendaraan dan handphone milik korban.

ads

“Saat demo telah terjadi penyerangan terhadap korban penganiayaan dan perampasan kendaraan serta mengambil paksa handphone milik korban. Kedua korban mengalami luka-luka,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal S.H, Kamis (31/3/2022).

Penyerangan itu terjadi di Pasar Karang Tumaritis, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Karang Tumaritis, Kabupaten Nabire sekitar pukul 12.11 WIT,

Dikatakan, saat itu korban yang berada di dalam pasar karang kemudian massa berhamburan pada saat dibubarkan oleh petugas. Sekitar kurang lebih 20 orang datang menghampiri korban dan langsung menganiaya korban hingga mengalami luka di bagian kepala belakang, mulut, hidung dan juga mengambil paksa Handphone milik korban.

Lebih lanjut Kabid Humas Kamal menjelaskan korban U (40) mengalami luka di bagian pipi sebelah kanan dan kendaraan Honda beat miliknya dirampas massa.

Sedangkan Korban PIS (32) mengalami luka robek pada bagian belakang dan telah dijahit sebanyak 5 jahitan, hidungnya mengalami luka sobek dan dijahit sebanyak 2 jahitan, serta bibir atas memar dan bengkak. Handphone korban dirampas oleh massa atau pelaku.

“Awalnya korban U (40) yang bekerja sebagai tukang ojek dan mengantar penumpang di dalam pasar karang tidak lama kemudian massa berlarian masuk ke arah pasar karang dan tiba-tiba korban dipukul di bagian pipi sebelah kanan yang mengakibatkan sobek di bagian pipi kanan oleh massa kurang lebih 20 orang dan mengambil paksa motor korban,” kata Kabid Humas.

Sementara barang bukti yang diamankan opihak Kepolisian saat aksi unjuk rasa, antara lain lima lembar pamplet bertuliskan Rakyat Meepago Tolak DOB minta Referendum, Berikan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi referendum demokrasi bagi bangsa West Papua, Tangkap adili dan penjara jenderal, jenderal pelanggaran HAM, Tarik militer organik dan non organik dari West Papua. Polisi juga mengamankan 15 buah batu yang digunakan melempar anggota dan aniaya korban masyarakat.

“Saat ini dua kasus tersebut juga telah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Nabire,” katanya.

Kamal mengaku situasi di wilayah kabupaten Nabire dalam keadaan aman dan kondusif. Untuk itu kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan aksi kejadian tersebut.

“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa saat ini banyak foto-foto beredar yang tidak benar yang bersifat hoax seperti kejadian di tempat lain namun dibuat seolah-olah terjadi di Nabire, kami tegaskan bahwa itu tidak benar,” ungkap Kamal.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *