BERITA UTAMAPAPUA

58 Petugas Medis Diungsikan dari Kobakma Mamberamo Tengah

cropped cnthijau.png
5
×

58 Petugas Medis Diungsikan dari Kobakma Mamberamo Tengah

Share this article
Puluhan paramedis yang bertugas di puskesmas dan RSUD Lukas Enembe Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Sabtu (9/7/2022) mengungsi ke Wamena akibat situasi keamanan tidak kondusif.
Puluhan paramedis yang bertugas di puskesmas dan RSUD Lukas Enembe Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Sabtu (9/7/2022) mengungsi ke Wamena akibat situasi keamanan tidak kondusif.

Jayapura, fajarpapua.com – Sebanyak 58 petugas medis yang bertugas di puskesmas dan RSUD Lukas Enembe, Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua sejak Sabtu (9/7) diungsikan ke tempat aman di Wamena karena situasi di daerah tersebut tidak kondusif.

Kepala Dinas Kesehatan Mamberamo Tengah Hilda Wally kepada wartawan di Jayapura, Senin, mengakui paramedis diungsikan dari Kobakma guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat marak aksi pemalangan di daerah tersebut. 

ads

Mereka yang diungsikan, kata dia, bukan berasal dari Kabupaten Mamberamo Tengah dan sekitarnya. 

“Saat ini kami semua berada di Wamena,” kata Hilda.

Ia menambahkan saat dalam perjalanan ke Wamena sempat dihentikan para pendemo, namun setelah diberitahu akhirnya rombongan diizinkan melintas. 

Walaupun paramedis yang berasal dari luar Kabupaten Mamberamo Tengah sudah mengungsi, kata dia, pelayanan kesehatan di daerah itu tetap berlangsung dengan dilakukan perawat yang merupakan penduduk asli setempat.


“Pelayanan di puskesmas dan rumah sakit di Kobakma tetap ada karena perawat asal Mamberamo Tengah masih bertugas, namun bila ada kasus pasiennya akan dirujuk ke Wamena,” kata dia.


Hilda yang mengaku berada di Wamena itu, belum bisa memastikan sampai kapan paramedis mengungsi.

Namun, katanya, bila situasi keamanan telah kondusif, mereka kembali ke Kobakma.


Di Kabupaten Mamberamo Tengah terdapat sembilan puskesmas, dengan delapan unit lainnya tersebar di empat distrik.


“Kedelapan puskesmas itu beroperasi normal,” kata Hilda Wally.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *